Jaga Laju Pemulihan Ekonomi, Airlangga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran
Senin, 17 Mei 2021 - 19:29 WIB
- Kartu Sembako mencapai Rp17,24 triliun atau 38,20% dari anggaran Rp45,12 triliun;
- Program Bantuan Sosial Tunai (BST) mencapai Rp11,18 triliun atau 98,39% dari anggaran
Rp12,0 triliun;
- Program BLT Desa mencapai Rp2,51 triliun atau 17,41% dari anggaran Rp14,4 triliun.
Di samping itu, perkembangan kinerja dari kredit usaha rakyat (KUR) sampai dengan 10 Mei 2021 adalah sebagai berikut:
- Realisasi KUR Januari 2021 s/d 10 Mei 2021 sebesar Rp90,30 triliun (35,69% dari target 2021 sebesar Rp253 triliun), diberikan kepada 2,49 juta debitur, sehingga total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar Rp232,24 triliun dengan NPL 0,71%.
- Penyaluran KUR selama 2021 berdasarkan jenis, yaitu KUR super mikro (4,70%), KUR mikro (62,07%), KUR kecil (33,20%), dan KUR untuk PMI (0,02%).
“Ekonomi Indonesia akan rebound di tahun 2021. Dengan kontraksi ekonomi di Q2-2020 yang sebesar -5,32%, PDB Harga Konstan (ADHK) di Q2-2020 turun menjadi hanya Rp2.589,8 triliun. Jika PDB di Q2-2021 dapat dikembalikan ke level normal Q2-2019 saja (Rp2.735,4 triliun), maka growth pada Q2-2021 sudah mencapai angka 6,3%. Kalau ditambah dengan berbagai extra-efforts yang telah dilakukan, maka optimistis pertumbuhan di Q2-2021 bisa di kisaran 7%,” kata Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menambahkan bahwa secara spasial, sektor-sektor yang tumbuh positif di lebih dari 60% provinsi adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan; pengadaan listrik dan gas; pengadaan air dan pengelolaan sampah; informasi dan komunikasi; jasa keuangan dan asuransi; jasa pendidikan; jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Baca juga:Pangeran Arab Saudi Restui Tyson Fury vs Anthony Joshua 14 Agustus
- Program Bantuan Sosial Tunai (BST) mencapai Rp11,18 triliun atau 98,39% dari anggaran
Rp12,0 triliun;
- Program BLT Desa mencapai Rp2,51 triliun atau 17,41% dari anggaran Rp14,4 triliun.
Di samping itu, perkembangan kinerja dari kredit usaha rakyat (KUR) sampai dengan 10 Mei 2021 adalah sebagai berikut:
- Realisasi KUR Januari 2021 s/d 10 Mei 2021 sebesar Rp90,30 triliun (35,69% dari target 2021 sebesar Rp253 triliun), diberikan kepada 2,49 juta debitur, sehingga total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar Rp232,24 triliun dengan NPL 0,71%.
- Penyaluran KUR selama 2021 berdasarkan jenis, yaitu KUR super mikro (4,70%), KUR mikro (62,07%), KUR kecil (33,20%), dan KUR untuk PMI (0,02%).
“Ekonomi Indonesia akan rebound di tahun 2021. Dengan kontraksi ekonomi di Q2-2020 yang sebesar -5,32%, PDB Harga Konstan (ADHK) di Q2-2020 turun menjadi hanya Rp2.589,8 triliun. Jika PDB di Q2-2021 dapat dikembalikan ke level normal Q2-2019 saja (Rp2.735,4 triliun), maka growth pada Q2-2021 sudah mencapai angka 6,3%. Kalau ditambah dengan berbagai extra-efforts yang telah dilakukan, maka optimistis pertumbuhan di Q2-2021 bisa di kisaran 7%,” kata Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menambahkan bahwa secara spasial, sektor-sektor yang tumbuh positif di lebih dari 60% provinsi adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan; pengadaan listrik dan gas; pengadaan air dan pengelolaan sampah; informasi dan komunikasi; jasa keuangan dan asuransi; jasa pendidikan; jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Baca juga:Pangeran Arab Saudi Restui Tyson Fury vs Anthony Joshua 14 Agustus
tulis komentar anda