Centro Pailit, APPBI: Pertumbuhan Ekonomi Masih Sebatas Mengurangi 'Minus'
Selasa, 18 Mei 2021 - 16:20 WIB
JAKARTA - Yang besar mengecil, yang kecil berguguran. Itulah yang dialami bisnis ritel selama pandemi . Situasi itu menimpa PT Tozy Sentosa, pengelola Centro Department Store dan Parkson Department Store, yang dinyatakan pailit Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin kemarin (17/5).
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan bahwa sektor ritel mengalami kondisi yang berat selama pandemi Covid-19. Terutama, ritel yang bergerak di sektor pakaian jadi atau perlengkapan sandang lainnya.
Baca juga:Shopee Tutup Akses 13 Produk Asing, Teten Minta Marketplace Lain Ikuti
"Sektor usaha kategori sandang atau busana atau apparel merupakan salah satu sektor usaha ritel yang mengalami kondisi paling berat selama pandemi," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (18/5/2022).
Ia menjelaskan, meski saat ini perekonomian sedang bergerak tumbuh, nyatanya sektor ritel ini masih mengalami kesulitan. Menurutnya, masih banyak memerlukan waktu untuk kembali normal.
"Meskipun saat ini sudah mulai ada pergerakan perekonomian tapi pertumbuhannya masih sebatas mengurangi 'minus' saja, masih banyak memerlukan waktu untuk kembali pulih normal," ujarnya.
Sekedar informasi, mengutip laman sipp.pn-jakartapusat.go id, sebelum dinyatakan status pailit, Tozy Sentosa yang mengurusi Centro dan Parkson Department Store sebelumnya telah diberikan gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh lima perusahaan. Kelima perusahaan tersebut mengajukan gugatan PKPU dengan nomor perkara 106/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN JKT.Pst.
Baca juga:Jokowi Disarankan Cabut SK Penonaktifan 75 Pegawai KPK
Putusan pailit itu dihasilkan setelah adanya hasil voting dari para kreditor dan rekomendasi dari hakim pengawas.
Alphonzus menambahkan, sektor bisnis ritel akan bertumbuh dengan posisi jika program vaksinasi dari pemerintah untuk masyarakat dapat berjalan dengan baik.
"Sektor usaha ritel dan pusat perbelanjaan baru akan mulai bergerak menuju pemulihan normal jika vaksinasi untuk masyarakat umum sudah dimulai," tandasnya.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan bahwa sektor ritel mengalami kondisi yang berat selama pandemi Covid-19. Terutama, ritel yang bergerak di sektor pakaian jadi atau perlengkapan sandang lainnya.
Baca juga:Shopee Tutup Akses 13 Produk Asing, Teten Minta Marketplace Lain Ikuti
"Sektor usaha kategori sandang atau busana atau apparel merupakan salah satu sektor usaha ritel yang mengalami kondisi paling berat selama pandemi," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (18/5/2022).
Ia menjelaskan, meski saat ini perekonomian sedang bergerak tumbuh, nyatanya sektor ritel ini masih mengalami kesulitan. Menurutnya, masih banyak memerlukan waktu untuk kembali normal.
"Meskipun saat ini sudah mulai ada pergerakan perekonomian tapi pertumbuhannya masih sebatas mengurangi 'minus' saja, masih banyak memerlukan waktu untuk kembali pulih normal," ujarnya.
Sekedar informasi, mengutip laman sipp.pn-jakartapusat.go id, sebelum dinyatakan status pailit, Tozy Sentosa yang mengurusi Centro dan Parkson Department Store sebelumnya telah diberikan gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh lima perusahaan. Kelima perusahaan tersebut mengajukan gugatan PKPU dengan nomor perkara 106/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN JKT.Pst.
Baca juga:Jokowi Disarankan Cabut SK Penonaktifan 75 Pegawai KPK
Putusan pailit itu dihasilkan setelah adanya hasil voting dari para kreditor dan rekomendasi dari hakim pengawas.
Alphonzus menambahkan, sektor bisnis ritel akan bertumbuh dengan posisi jika program vaksinasi dari pemerintah untuk masyarakat dapat berjalan dengan baik.
"Sektor usaha ritel dan pusat perbelanjaan baru akan mulai bergerak menuju pemulihan normal jika vaksinasi untuk masyarakat umum sudah dimulai," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda