IPO Bikin Adhi Commuter Properti Berpotensi Raih Laba hingga 40% Per Tahun
Kamis, 27 Mei 2021 - 20:34 WIB
JAKARTA - LRT City merupakan brand yang dikembangkan PT Adhi Commuter Properti (ADCP) , anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk, guna menangkap tren shifting hunian ataupun produk properti di kawasan transit oriented development (TOD) . Berbagai proyek LRT City di kawasan Jabodetabek yang saat ini banyak dikembangkan ACDP, diproyeksikan akan terus bertumbuh mencapai 25-35% hingga tahun 2025.
Dorongan pemerintah untuk pengembangan kawasan TOD dan kesadaran masyarakat perkotaan dengan efisiensi hunian dan berbagai fasilitas, seperti LRT City yang dikembangkan ADCP, membuat competitive advantage perusahaan ini mencapai 40-50% dari sisi peningkatan marketing sales setiap tahunnya.
Dengan tren seperti ini, ADCP terus mematangkan rencana untuk menjadi perusahaan terbuka (Tbk) dengan target pelaksanaan initial public offering (IPO) pada akhir tahun ini. Hal ini untuk meraih potensi laba bersih yang bisa diraih perusahaan yang diproyeksikan mencapai 30-40% setiap tahunnya dari pengembangan unit apartemen, landed house, perkantoran, produk komersial, hingga operator hotel di setiap proyek LRT City yang dikembangkannya.
Baca juga:Sejuta Cara Pinjol Menagih Utang, Kali Ini Memalsukan Email OJK
Hingga saat ini, ADCP telah mengembangkan 12 proyek TOD dan telah memiliki landbank mencapai 140 ha. Perusahaan juga telah menargetkan untuk menerbitkan obligasi untuk meraih dana segar mencapai Rp500 miliar dan meraih berbagai potensi bisnis seiring situasi yang terus membaik di tengah progam vaksin untuk menangkal pandemi Covid-19.
Di sisi lain, menurut Marine Novita, Country Manager Rumah.com, saat pandemi justru menjadi situasi yang paling tepat dan mudah untuk membeli produk properti karena semua pihak baik pengembang maupun perbankan memberikan banyak kemudahan maupun insentif untuk mendorong bisnisnya.
“Berdasarkan survei Property Market Index Q1 2021 yang kami lakukan, terjadi penurunan harga properti dan kenaikan suplai properti. Ini menunjukan situasi pasar masih dalam buyer’s market sehingga untuk konsumen yang telah siap secara finansial, inilah saat termudah untuk membeli produk properti,” katanya, dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (27/5/2021).
Khusus untuk pembeli rumah pertama (first time home buyer), konsumen bahkan akan dimanjakan dengan melimpahnya berbagai kemudahan yang ditawarkan. Misalnya, aturan Bank Indonesia (BI) yang membolehkan DP nol persen hingga insentif pemerintah terkait pembebasan pajak pertamahan nilai (PPN) sebesar 10% untuk produk siap huni seharga di bawah Rp2 miliar.
Tambahan penghasilan dari tunjangan hari raya (THR) juga bisa dimanfaatkan untuk membeli rumah. Karena ada larangan mudik yang kembali diberlakukan saat ini, sangat baik kalau dana THR dimanfaatkan untuk membeli produk properti sekaligus sebagai instrumen investasi jangka panjang selagi banyak kemudahan. Untuk proyek ADCP salah satu pilihannya, yaitu LRT City Ciracas-Urban Signature di Jalan Penganten Ali, Ciracas, Jakarta Timur, yang tengah menawarkan berbagai kemudahan.
Dorongan pemerintah untuk pengembangan kawasan TOD dan kesadaran masyarakat perkotaan dengan efisiensi hunian dan berbagai fasilitas, seperti LRT City yang dikembangkan ADCP, membuat competitive advantage perusahaan ini mencapai 40-50% dari sisi peningkatan marketing sales setiap tahunnya.
Dengan tren seperti ini, ADCP terus mematangkan rencana untuk menjadi perusahaan terbuka (Tbk) dengan target pelaksanaan initial public offering (IPO) pada akhir tahun ini. Hal ini untuk meraih potensi laba bersih yang bisa diraih perusahaan yang diproyeksikan mencapai 30-40% setiap tahunnya dari pengembangan unit apartemen, landed house, perkantoran, produk komersial, hingga operator hotel di setiap proyek LRT City yang dikembangkannya.
Baca juga:Sejuta Cara Pinjol Menagih Utang, Kali Ini Memalsukan Email OJK
Hingga saat ini, ADCP telah mengembangkan 12 proyek TOD dan telah memiliki landbank mencapai 140 ha. Perusahaan juga telah menargetkan untuk menerbitkan obligasi untuk meraih dana segar mencapai Rp500 miliar dan meraih berbagai potensi bisnis seiring situasi yang terus membaik di tengah progam vaksin untuk menangkal pandemi Covid-19.
Di sisi lain, menurut Marine Novita, Country Manager Rumah.com, saat pandemi justru menjadi situasi yang paling tepat dan mudah untuk membeli produk properti karena semua pihak baik pengembang maupun perbankan memberikan banyak kemudahan maupun insentif untuk mendorong bisnisnya.
“Berdasarkan survei Property Market Index Q1 2021 yang kami lakukan, terjadi penurunan harga properti dan kenaikan suplai properti. Ini menunjukan situasi pasar masih dalam buyer’s market sehingga untuk konsumen yang telah siap secara finansial, inilah saat termudah untuk membeli produk properti,” katanya, dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (27/5/2021).
Khusus untuk pembeli rumah pertama (first time home buyer), konsumen bahkan akan dimanjakan dengan melimpahnya berbagai kemudahan yang ditawarkan. Misalnya, aturan Bank Indonesia (BI) yang membolehkan DP nol persen hingga insentif pemerintah terkait pembebasan pajak pertamahan nilai (PPN) sebesar 10% untuk produk siap huni seharga di bawah Rp2 miliar.
Tambahan penghasilan dari tunjangan hari raya (THR) juga bisa dimanfaatkan untuk membeli rumah. Karena ada larangan mudik yang kembali diberlakukan saat ini, sangat baik kalau dana THR dimanfaatkan untuk membeli produk properti sekaligus sebagai instrumen investasi jangka panjang selagi banyak kemudahan. Untuk proyek ADCP salah satu pilihannya, yaitu LRT City Ciracas-Urban Signature di Jalan Penganten Ali, Ciracas, Jakarta Timur, yang tengah menawarkan berbagai kemudahan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda