Kementerian ESDM Beberkan Kendala 4 Smelter yang Tahun Ini Siap Beroperasi
Senin, 07 Juni 2021 - 22:51 WIB
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan tambahan empat fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral ( smelter ) di tahun 2021. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan, empat proyek smelter tersebut terdiri dari tiga smelter nikel dan satu smelter timbal.
"Pembangunan fasilitas pengolahan mineral atau smelter pada tahun 2021 ditargetkan akan bertambah menjadi 23 smelter. Dengan tambahan empat smelter yang selesai pada tahun ini," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (7/6/2021).
Baca juga:BABP To the Moon, Hary Tanoesoedibjo: MNC Bank Kini Punya Cabang di Seluruh Dunia
Dia memaparkan, untuk PT Aneka Tambang (Antam) yang bertugas mengelola penambangan nikel di Tanjung Buli, Halmahera Timur, telah terbangun 97,7%. Adapun kendala pembangunan tersebut pada pasokan listrik.
"Saya mendapat informasi dari direksi Antam bahwa sudah dilaksanakan lelang dan mudah-mudahan dalam waktu dekat di Juli akan selesai instalansi listrik di lokasi tersebut," ungkapnya.
Kedua, PT Smelter Nikel Indonesia telah terbangun 100% dan telah berhasil melakukan uji coba produksi. Namun kegiatan ini terhenti sementara menunggu tambahan dana untuk operasional.
Baca juga:TV Datar Belum Tentu Digital, Ini Beda TV LCD, LED, OLED, dan Plasma
Ketiga, PT Cahaya Modern Metal Industry (CMMI) di Banten yang telah terbangun 100% dan telah melakukan kegiatan produksi. Keempat, PT Kapuas Prima Coal di Kalimantan Tengah telah terbangun 99,87%.
"Saat ini menunggu tenaga ahli dari China untuk memulai proses smelter yang direncanakan akan datang pada Juni 2021 ini," papar Ridwan.
"Pembangunan fasilitas pengolahan mineral atau smelter pada tahun 2021 ditargetkan akan bertambah menjadi 23 smelter. Dengan tambahan empat smelter yang selesai pada tahun ini," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (7/6/2021).
Baca juga:BABP To the Moon, Hary Tanoesoedibjo: MNC Bank Kini Punya Cabang di Seluruh Dunia
Dia memaparkan, untuk PT Aneka Tambang (Antam) yang bertugas mengelola penambangan nikel di Tanjung Buli, Halmahera Timur, telah terbangun 97,7%. Adapun kendala pembangunan tersebut pada pasokan listrik.
"Saya mendapat informasi dari direksi Antam bahwa sudah dilaksanakan lelang dan mudah-mudahan dalam waktu dekat di Juli akan selesai instalansi listrik di lokasi tersebut," ungkapnya.
Kedua, PT Smelter Nikel Indonesia telah terbangun 100% dan telah berhasil melakukan uji coba produksi. Namun kegiatan ini terhenti sementara menunggu tambahan dana untuk operasional.
Baca juga:TV Datar Belum Tentu Digital, Ini Beda TV LCD, LED, OLED, dan Plasma
Ketiga, PT Cahaya Modern Metal Industry (CMMI) di Banten yang telah terbangun 100% dan telah melakukan kegiatan produksi. Keempat, PT Kapuas Prima Coal di Kalimantan Tengah telah terbangun 99,87%.
"Saat ini menunggu tenaga ahli dari China untuk memulai proses smelter yang direncanakan akan datang pada Juni 2021 ini," papar Ridwan.
(uka)
tulis komentar anda