Bos PT Asabri Pastikan Ekuitas Perusahaan Sudah Membaik
Rabu, 09 Juni 2021 - 16:37 WIB
JAKARTA - Manajemen PT Asabri (Persero) menegaskan bahwa ekuitas perusahaan per 31 April 2021 sudah mulai membaik. Perbaikan tersebut disebabkan adanya perbaikan suku bunga aktuaria.
Direktur Utama Asabri R Wahyu Suparyono menyebut, suku bunga pencadangan peserta mengalami perbaikan laba secara komprehensif sehingga per Juni tahun ini, suku bunga cadangan mencapai Rp1,4 triliun.
"Desember 2020 ekuitas negatif Rp13,1 triliun, alhamdulillah per 30 April itu minus Rp12 triliun, kenapa ini terjadi, karena ada dampak dari perbaikan suku bunga aktuaria. Jadi suku bunga pencadangan peserta ini ada perbaikan laba komprehensif di bulan ini adalah Rp1,4 triliun, karena ada pergerakan dari suku bunga aktuaria," papar Wahyu dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR , Rabu (9/6/2021).
Dia menyebutkan, penyesuaian suku bunga aktuaria yang efektif per April 2021 tersebut naik menjadi 7,48% dari posisi sebelumnya yakni 6,9%. Kenaikan pun berdampak signifikan pada penurunan cadangan.
"Jadi Bapak-Ibu sekalian, semakin suku bunga tinggi berarti pressure value-nya, dengan demikian biaya semakin rendah. Ini hitung-hitungan pencadangan dari yang kami cadangkan, jadi agak membaik diposisi April," paparnya.
Meski demikian, Asabri masih membukukan ekuitas negatif, dimana pada periode yang sama atau 31 April 2021 terjadinya penurunan cadangan premi yang cukup besar. Untuk kinerja operasional, selama tiga tahun atau periode 2018-2020, perseroan mencatatkan kerugian sebesar Rp11,76 triliun.
"Tiga tahun terakhir kalau kami akumulasikan, Asabri mengalami kerugian secara komprehensif sebesar Rp11,76 triliun. Artinya akumulasi dari 2018 hingga 2020. Sehingga kami sampaikan kepada pimpinan masih membutuhkan capital Rp15,16 triliun," ungkap Wahyu.
Direktur Utama Asabri R Wahyu Suparyono menyebut, suku bunga pencadangan peserta mengalami perbaikan laba secara komprehensif sehingga per Juni tahun ini, suku bunga cadangan mencapai Rp1,4 triliun.
"Desember 2020 ekuitas negatif Rp13,1 triliun, alhamdulillah per 30 April itu minus Rp12 triliun, kenapa ini terjadi, karena ada dampak dari perbaikan suku bunga aktuaria. Jadi suku bunga pencadangan peserta ini ada perbaikan laba komprehensif di bulan ini adalah Rp1,4 triliun, karena ada pergerakan dari suku bunga aktuaria," papar Wahyu dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR , Rabu (9/6/2021).
Dia menyebutkan, penyesuaian suku bunga aktuaria yang efektif per April 2021 tersebut naik menjadi 7,48% dari posisi sebelumnya yakni 6,9%. Kenaikan pun berdampak signifikan pada penurunan cadangan.
"Jadi Bapak-Ibu sekalian, semakin suku bunga tinggi berarti pressure value-nya, dengan demikian biaya semakin rendah. Ini hitung-hitungan pencadangan dari yang kami cadangkan, jadi agak membaik diposisi April," paparnya.
Meski demikian, Asabri masih membukukan ekuitas negatif, dimana pada periode yang sama atau 31 April 2021 terjadinya penurunan cadangan premi yang cukup besar. Untuk kinerja operasional, selama tiga tahun atau periode 2018-2020, perseroan mencatatkan kerugian sebesar Rp11,76 triliun.
"Tiga tahun terakhir kalau kami akumulasikan, Asabri mengalami kerugian secara komprehensif sebesar Rp11,76 triliun. Artinya akumulasi dari 2018 hingga 2020. Sehingga kami sampaikan kepada pimpinan masih membutuhkan capital Rp15,16 triliun," ungkap Wahyu.
(fai)
tulis komentar anda