Awal Pekan IHSG Diramal Masih Lunglai, Potensi di Kisaran 5.980-6.044
Senin, 21 Juni 2021 - 07:41 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah lagi pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks diperkirakan akan berada pada kisaran 5.980-6.044.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG melemah namun tertahan di level support MA50 dan MA20. Indikator Stochastic bearish momentum dengan RSI yang menukik tajam dalam momentumnya. Indikator MACD terlihat cross over negatif.
"Sehingga IHSG berpotensi bergerak tertahan pada level support psikologis dengan support resistance 5.980-6.044," kata dia dalam risetnya, Senin (21/6/2021). Adapun saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya AKRA, BBCA, ICBP, INDF, INTP, JPFA, MAIN, MEDC.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah signifikan 61,33 poin atau 1,01 persen ke level 6.007,12 di mana sejak awal sesi perdagangan investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp192,71 miliar mengiringi langkah the Fed untuk mempertimbangkan pengurangan pembelian obligasi pada hasil FOMC.
Saham-saham berkapitalisasi besar terhempas dengan BBRI (-3,0%), UNVR (-3,4%), BBNI (-5,9%), MDKA (-6,8%) dan ICBP (-4,6%) mengalami penurunan. BEI yang akan mengubah metodologi penyesuaian bobot indeks-indeks saham secara bertahap menjadi salah satu faktor, pasalnya penggunaan free float akan menjadi salah satu variable.
Sementara itu, Bursa Asia menutup pekan dengan bervariasi di mana penguatan terjadi pada Indeks HangSeng (+0,85%) dan CSI300 (+0,01%) sedangkan pelemahan terjadi pada indeks Nikkei (-0,19%) dan TOPIX (-0,87%). Pelemahan bursa Asia mengiringi pelemahan indeks saham berjangka AS.
Saham Eropa turun terbesar dalam sebulan, dengan kenaikan terpanjang sejak 1999 yang disebabkan oleh kemiringan hawkish Fed pada pertemuan kebijakan hari Rabu. Indeks Eurostoxx (-1,80%), FTSE (-1,90%), DAX (-1,78%) dan CAC40 (-1,46%).
Investor masih akan berspekulasi pada langkah The Fed dalam rencana pengurangan pembelian aset dan selanjutnya investor dalam negeri akan terfokus pada rencana pembobotan baru pada indeks yang akan menyita perhatian para fund manager.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG melemah namun tertahan di level support MA50 dan MA20. Indikator Stochastic bearish momentum dengan RSI yang menukik tajam dalam momentumnya. Indikator MACD terlihat cross over negatif.
"Sehingga IHSG berpotensi bergerak tertahan pada level support psikologis dengan support resistance 5.980-6.044," kata dia dalam risetnya, Senin (21/6/2021). Adapun saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya AKRA, BBCA, ICBP, INDF, INTP, JPFA, MAIN, MEDC.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah signifikan 61,33 poin atau 1,01 persen ke level 6.007,12 di mana sejak awal sesi perdagangan investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp192,71 miliar mengiringi langkah the Fed untuk mempertimbangkan pengurangan pembelian obligasi pada hasil FOMC.
Saham-saham berkapitalisasi besar terhempas dengan BBRI (-3,0%), UNVR (-3,4%), BBNI (-5,9%), MDKA (-6,8%) dan ICBP (-4,6%) mengalami penurunan. BEI yang akan mengubah metodologi penyesuaian bobot indeks-indeks saham secara bertahap menjadi salah satu faktor, pasalnya penggunaan free float akan menjadi salah satu variable.
Sementara itu, Bursa Asia menutup pekan dengan bervariasi di mana penguatan terjadi pada Indeks HangSeng (+0,85%) dan CSI300 (+0,01%) sedangkan pelemahan terjadi pada indeks Nikkei (-0,19%) dan TOPIX (-0,87%). Pelemahan bursa Asia mengiringi pelemahan indeks saham berjangka AS.
Saham Eropa turun terbesar dalam sebulan, dengan kenaikan terpanjang sejak 1999 yang disebabkan oleh kemiringan hawkish Fed pada pertemuan kebijakan hari Rabu. Indeks Eurostoxx (-1,80%), FTSE (-1,90%), DAX (-1,78%) dan CAC40 (-1,46%).
Investor masih akan berspekulasi pada langkah The Fed dalam rencana pengurangan pembelian aset dan selanjutnya investor dalam negeri akan terfokus pada rencana pembobotan baru pada indeks yang akan menyita perhatian para fund manager.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda