Dari Jakarta ke Teluk Bintuni Papua, Begini Perjalanan Vaksinasi Gotong Royong di Timur Indonesia
Senin, 21 Juni 2021 - 20:39 WIB
Untuk diketahui, isolation box harus dijaga tetap dalam suhu tertentu, 2°-8° Celcius, sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Kesehatan, guna menjaga keamanan dan kualitas vaksin.
Setelah sampai di bandara, 41 isolation box itu dikemas ke dalam bagasi untuk diterbangkan menuju Bandara Pattimura, Ambon. Tiba di Bandara Ambon sekitar pukul 07.10 WIT. Para tenaga keehatan (vaksinator) transit, kemudian pukul 09.30 WIT terbang lagi dengan pesawat ATR menuju Bandara Babo di Teluk Bintuni, Papua Barat. Tiba di Bandara Babo pukul 11.00 WIT dan menggunakan mobil menuju Dermaga Babo sekitar 10 menit.
Selanjutnya, Tim Kimia Farma dan 41 boks vaksin Sinopharm yang suhunya terus dijaga 2°-8° Celcius itu diangkut menggunakan speed boat menuju Combo Dock, selama 30 menit. Setelah berjibaku dengan ombak yang cukup tinggi, kru tenaga kesehatan dan vaksin pun akhirnya tiba di lokasi penghasil gas terbesar di Indonesia tersebut, setelah menempuh perjalanan sekitar 15 jam.
Agus Chandra menjelaskan, pengadaan dan pendistribusian vaksin untuk wilayah Jabodetabek tidak menemukan kendala. Tetapi, imbuh dia, untuk wilayah timur Indonesia proses distribusi vaksin cukup menantang, karena harus tetap dipastikan vaksin itu terjaga kualitasnya dengan suhu tertentu. Namun, tegasnya, KFD optimistis tim yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia akan sanggup melewati berbagai tantangan yang ada.
"Vaksinasi on site, kami mendatangi lokasi perusahaan dan mendatangkan tim vaksinator dan pendukung logistik serta proses vaksinasinya. Dari beberapa kali pelaksanaan, rekor sampai 5.000 orang di beberapa titik per hari untuk beberapa perusahaan. Jumlah itu akan kami tingkatkan tergantung ketersediaan tempat. Intinya kami sangat mendukung Vaksinasi Gotong Royong agar lebih cepat dilaksanakan, tertib, dan transparan sehingga warga Indonesia mendapatkan vaksin," tandasnya.
Lihat Juga: Kimia Farma Diagnostika Gandeng Gojek Bantu Akses Pemeriksaan Kesehatan Bagi Mitra Driver
Setelah sampai di bandara, 41 isolation box itu dikemas ke dalam bagasi untuk diterbangkan menuju Bandara Pattimura, Ambon. Tiba di Bandara Ambon sekitar pukul 07.10 WIT. Para tenaga keehatan (vaksinator) transit, kemudian pukul 09.30 WIT terbang lagi dengan pesawat ATR menuju Bandara Babo di Teluk Bintuni, Papua Barat. Tiba di Bandara Babo pukul 11.00 WIT dan menggunakan mobil menuju Dermaga Babo sekitar 10 menit.
Selanjutnya, Tim Kimia Farma dan 41 boks vaksin Sinopharm yang suhunya terus dijaga 2°-8° Celcius itu diangkut menggunakan speed boat menuju Combo Dock, selama 30 menit. Setelah berjibaku dengan ombak yang cukup tinggi, kru tenaga kesehatan dan vaksin pun akhirnya tiba di lokasi penghasil gas terbesar di Indonesia tersebut, setelah menempuh perjalanan sekitar 15 jam.
Agus Chandra menjelaskan, pengadaan dan pendistribusian vaksin untuk wilayah Jabodetabek tidak menemukan kendala. Tetapi, imbuh dia, untuk wilayah timur Indonesia proses distribusi vaksin cukup menantang, karena harus tetap dipastikan vaksin itu terjaga kualitasnya dengan suhu tertentu. Namun, tegasnya, KFD optimistis tim yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia akan sanggup melewati berbagai tantangan yang ada.
"Vaksinasi on site, kami mendatangi lokasi perusahaan dan mendatangkan tim vaksinator dan pendukung logistik serta proses vaksinasinya. Dari beberapa kali pelaksanaan, rekor sampai 5.000 orang di beberapa titik per hari untuk beberapa perusahaan. Jumlah itu akan kami tingkatkan tergantung ketersediaan tempat. Intinya kami sangat mendukung Vaksinasi Gotong Royong agar lebih cepat dilaksanakan, tertib, dan transparan sehingga warga Indonesia mendapatkan vaksin," tandasnya.
Lihat Juga: Kimia Farma Diagnostika Gandeng Gojek Bantu Akses Pemeriksaan Kesehatan Bagi Mitra Driver
(fai)
tulis komentar anda