Halal Bi Halal, Kementan Minta Maksimalkan Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal
Selasa, 26 Mei 2020 - 19:33 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mencanangkan gerakan Ketahanan Pangan Nasional. Untuk itu, ia meminta memaksimalkan pangan lokal dengan harus dimulai dari diri kita sendiri.
Seiring itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan sekarang adalah saat yang tepat untuk masyarakat Indonesia kembali pada pangan lokal. Apalagi Indonesia memiliki banyak pangan lokal. Dari beras, sayur hingga buah-buahan semuanya berlimpah.
"Ingat pangan lokal kita berlimpah, sumber karbohidrat kita berlipah, ada singkong, umbi-umbian, semua berlimpah. Dan itu dengan mudah kita bisa budidayakan,” katanya saat Halal Bi Halal On Cloud BPPSDMP Kementan, Selasa (26/5/2020).
Menurut Dedi, sebagai negara tropis, Indonesia memiliki sinar matahari melimpah, air di mana-mana. "Jadi tidak ada alasan untuk tidak tanam, setiap saat kita harus tanam kapan saja, dimana saja. Kalau kita menanam kita akan memanen, dan memperkuat ketahanan pangan kita. Yuk kita gerakkan tanam pangan lokal, gerakan konsumsi pangan lokal," ajaknya.
Ia mengakui pandemi Covid-19 telah mengganggu banyak aspek di pertanian, mulai sistem produksi hingga distribusi.
"Tapi pertanian harus tetap berjalan. Setiap ada kehidupan, saat itu pula kita butuh pangan. Dan sudah menjadi tugas Kementan untuk menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke," katanya.
Dedi menegaskan, mau tidak mau, suka tidak suka, Indonesia harus mandiri pangan. Tidak boleh tergantung impor pangan, harus mampu menyediakan pangan sendiri. Ia berharap seluruh keluarga Indonesia mempu mengakses pangan dengan udah, baik harga maupun ketersediaan di lapangan.
Dedi Nursyamsi juga memberikan apresiasinya kepada seluruh insan BPPSDMP yang tetap bekerja maksimal selama bulan Ramadhan meski terus dibayangi pandemi Covid-19.
"Ini bentuk pengorbanan kita. Kita tetap harus tunjukkan bahwa kegiatan utama kita yaitu pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan pertanian tetap berjalan. Bahkan terus meningkat. Ada Kementan Sapa Petani, Ngobrol Asyik, juga Bertani On Cloud. Banyak pihak yang mengapresiasi program-program ini, diantaranya untuk Bertani On Cloud yang paling instens dilakukan," paparnya.
Seiring itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan sekarang adalah saat yang tepat untuk masyarakat Indonesia kembali pada pangan lokal. Apalagi Indonesia memiliki banyak pangan lokal. Dari beras, sayur hingga buah-buahan semuanya berlimpah.
"Ingat pangan lokal kita berlimpah, sumber karbohidrat kita berlipah, ada singkong, umbi-umbian, semua berlimpah. Dan itu dengan mudah kita bisa budidayakan,” katanya saat Halal Bi Halal On Cloud BPPSDMP Kementan, Selasa (26/5/2020).
Menurut Dedi, sebagai negara tropis, Indonesia memiliki sinar matahari melimpah, air di mana-mana. "Jadi tidak ada alasan untuk tidak tanam, setiap saat kita harus tanam kapan saja, dimana saja. Kalau kita menanam kita akan memanen, dan memperkuat ketahanan pangan kita. Yuk kita gerakkan tanam pangan lokal, gerakan konsumsi pangan lokal," ajaknya.
Ia mengakui pandemi Covid-19 telah mengganggu banyak aspek di pertanian, mulai sistem produksi hingga distribusi.
"Tapi pertanian harus tetap berjalan. Setiap ada kehidupan, saat itu pula kita butuh pangan. Dan sudah menjadi tugas Kementan untuk menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke," katanya.
Dedi menegaskan, mau tidak mau, suka tidak suka, Indonesia harus mandiri pangan. Tidak boleh tergantung impor pangan, harus mampu menyediakan pangan sendiri. Ia berharap seluruh keluarga Indonesia mempu mengakses pangan dengan udah, baik harga maupun ketersediaan di lapangan.
Dedi Nursyamsi juga memberikan apresiasinya kepada seluruh insan BPPSDMP yang tetap bekerja maksimal selama bulan Ramadhan meski terus dibayangi pandemi Covid-19.
"Ini bentuk pengorbanan kita. Kita tetap harus tunjukkan bahwa kegiatan utama kita yaitu pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan pertanian tetap berjalan. Bahkan terus meningkat. Ada Kementan Sapa Petani, Ngobrol Asyik, juga Bertani On Cloud. Banyak pihak yang mengapresiasi program-program ini, diantaranya untuk Bertani On Cloud yang paling instens dilakukan," paparnya.
tulis komentar anda