Jawa dan Bali Jadi 'Wilayah Kekuasaan' Luhut Saat PPKM Darurat
Selasa, 29 Juni 2021 - 22:18 WIB
JAKARTA - Pemerintah memastikan akan melaksanakan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat , menggantikan pemberlakukan PPKM mikro . Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengatakan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan akan memimpin PPKM darurat yang akan berlaku pada 2 Juli mendatang.
Baca juga:Cerita Sukses Nadiem Terinspirasi dari Pemikiran Marhaenisme Bung Karno
"Betul Menko Maritim dan Investasi telah ditunjuk oleh Bapak Presiden Jokowi sebagai Koordinator PPKM darurat untuk Pulau Jawa dan Bali," kata Jodi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (29/6/2021).
Jodi melanjutkan, saat ini sedang diformulasikan tindakan pengetatan yang akan diambil. Salah satunya terkait pembatasan jam operasional tempat-tempat yang menjadi titik perkumpulan.
"Supermarket, mall dan sektor esensial lainnya akan tetap beroperasi dengan jam operasional yang dipersingkat dan prokes yang ketat," katanya.
Baca juga:Tes Acak Antigen Calon Pengguna KRL Commuter Line, 32 Orang Reaktif
Di meminta agar masyarakat tidak panik dengan adanya berita yang beredar di grup whatssapp. Selain itu juga, tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Agar semua pihak tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat, vaksinasi bagi yang sehat dan terus waspada," tandasnya.
Baca juga:Cerita Sukses Nadiem Terinspirasi dari Pemikiran Marhaenisme Bung Karno
"Betul Menko Maritim dan Investasi telah ditunjuk oleh Bapak Presiden Jokowi sebagai Koordinator PPKM darurat untuk Pulau Jawa dan Bali," kata Jodi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (29/6/2021).
Jodi melanjutkan, saat ini sedang diformulasikan tindakan pengetatan yang akan diambil. Salah satunya terkait pembatasan jam operasional tempat-tempat yang menjadi titik perkumpulan.
"Supermarket, mall dan sektor esensial lainnya akan tetap beroperasi dengan jam operasional yang dipersingkat dan prokes yang ketat," katanya.
Baca juga:Tes Acak Antigen Calon Pengguna KRL Commuter Line, 32 Orang Reaktif
Di meminta agar masyarakat tidak panik dengan adanya berita yang beredar di grup whatssapp. Selain itu juga, tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Agar semua pihak tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat, vaksinasi bagi yang sehat dan terus waspada," tandasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda