Harga Sahamnya Meroket 14.000% Sejak IPO, Ini Penjelasan DCII

Rabu, 30 Juni 2021 - 10:51 WIB
PT Saham DCI Indonesia Tbk (DCII) melonjak luar biasa hingga 14.000% sejak IPO sehingga perdagangannya disuspensi Bursa. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) mengalami kenaikan harga saham yang sangat signifikan sejak melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 6 Januari 2021. Saham DCII yang ditawarkan di harga Rp420 saat IPO kini harganya telah menyentuh angka Rp59.000 per saham atau meroket 14.000%.

Akibat lonjakan luar biasa tersebut, saat ini saham emiten yang bergerak di bidang pusat data (data center) ini tengah disuspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, sejak sesi I perdagangan 17 Juni 2021 lalu hingga pengumuman lebih lanjut oleh Bursa.



Menjawab permintaan penjelasan dari Bursa Efek Indonesia, Corporate Secretary DCI Indonesia Gregorius Nicholas Suharsono mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki komentar khusus terkait kenaikan signifikan harga saham perseroan yang per 16 Juni 2021 menyentuh Rp59.000 per saham.



"Mengingat naik dan turunnya harga saham Perseroan bergantung pada mekanisme pasar dan persepsi pasar atas kinerja dan potensi masa depan perseroan," jelasnya seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Rabu (30/6/2021).

Mengenai penetapan harga IPO sebesar Rp420 per saham, dia menjelaskan bahwa penetapan harga didasarkan metode valuasi perusahaan pada umumnya, yaitu berdasarkan nilai buku dan pendapatan Perseroan, dimana berdasarkan laporan keuangan audited DCII per 31 Agustus 2030, ekuitas sebesar Rp646 miliar dan pendapatan sebesar Rp105 miliar.

"Dengan harga IPO sebesar Rp420 per saham, nilai PBV sebesar 1,55x dan PER 8,09x dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp1 triliun. Penentuan harga tersebut dengan pertimbangan bahwa penawaran ini adalah penawaran perdana dan belum ada perusahaan dengan industri sejenis yang telah diperdagangkan di Bursa," paparnya.



Nicholas juga menjelaskan bahwa pada saat harga saham DCII mengalami peningkatan di Januari-Februari 2021, Perseroan sempat melakukan observasi atas pergerakan saham DCII berdasarkan data dari Daftar Pemegang Saham (DPS) harian Perseroan. "Dari observasi tersebut, Perseroan tidak dapat menyimpulkan apakah pergerakan tersebut berada di dalam batas normal atau tidak," ucapnya.

Perseroan juga menjawab mengenai pertanyaan kerja sama proyek H2 dengan salah satu pengusaha ternama, Anthoni Salim yang juga merupakan pemegang saham DCII sebanyak 11,12% atau 265.033.461 saham. "Ide dan rencana kerja sama dengan Anthoni Salim muncul pada sekitar awal tahun 2021. Selain proyek H2, saat ini Perseroan belum memiliki rencana kerja sama lainnya dengan Anthoni Salim," jelas dia.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More