Siap Beroperasi, PLTA Malea Perkuat Listrik Sulawesi Selatan

Jum'at, 02 Juli 2021 - 11:13 WIB
PLTA Malea telah mengantongi Sertifikat Laik Operasi pada tanggal 28 Juni 2021. Foto/Ist
JAKARTA - Pembangkit Lisrik Tenaga Air (PLTA) Malea di Kabupaten Tana Toraja telah mengantongi Sertifikat Laik Operasi pada tanggal 28 Juni 2021. Beroperasinya pembangkit hijau ini akan meningkatkan realisasi bauran energi baru terbarukan (EBT) di Sulawesi Selatan.

General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pembangkitan (UIKL) Sulawesi Munawwar Furqan mengatakan, dengan beroperasinya PLTA Malea ini, bauran EBT di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) meningkat.

"Jika sebelumnya hanya 29,46% atau setara dengan 651 MW, kini menjadi sekitar 33,5% atau setara 740 MW," ungkapnya melalui keterangan pers, Jumat (2/7/2021).





Munawwar menambahkan, pengoperasian PLTA Malea ini juga menambah keandalan sistem kelistrikan Sulawesi Selatan. Saat ini beban puncak sistem kelistrikan Sulbagsel mencapai 1.363 MW dengan daya mampu mencapai 2.210 MW. "Dengan adanya PLTA ini, cadangan daya menjadi 847 MW," katanya.

Sulawesi memiliki potensi pengembangan energi baru terbarukan yang cukup besar salah satunya adalah air. PLTA Malea terletak di aliran sungai Saddang, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. PLTA ini menggunakan sistem pengambilan air run off river dengan bangunan utama berupa area pengambilan (intake area), area saluran penghantar (water way), area tanki peredam (surge tank), dan area gedung pembangkit (power house).

"Adanya PLTA ini untuk memaksimalkan potensi energi air di Sulawesi Selatan yang sangat besar, bahkan paling besar di antara 34 provinsi lain. Potensinya mencapai 1.409,9 MW dan dapat dikembangkan menjadi pembangkit PLTA dan PLTM," kata General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi Defiar Anis.

Dia menyebutkan, proses commissioning untuk memastikan siap beroperasinya PLTA Malea 2x45 MW telah rampung dan pembangkit siap untuk beroperasi. Commissioning selesai pada Senin 28 Juni 2021 pukul 00.30 WITA. Tahap ini dinyatakan selesai setelah pengujian keandalan (reability run) selama 72 jam.



Commissioning ini merupakan tahap pengujian terakhir dari pembangunan PLTA Malea. "Kami mengawasi secara langsung proses pengerjaan pengujian. PLTA ini karena merupakan salah satu proyek prioritas PLN pada tahun 2021,” kata Defiar Anis.

PLTA ini memiliki dua unit mesin pembangkit yang masing-masing memiliki kapasitas 45 MW sehingga total kapasitas mencapai 90 MW. PLTA Malea 2x45 MW merupakan pembangkit Independent Power Producer (IPP) yang masuk dalam pengawasan PLN UIP Sulawesi. PLTA Malea dibangun dan dioperasikan oleh PT Malea Energy. Dalam 10 tahun ke depan, PLN membeli listrik dari PLTA Malea sebesar Rp1.398,53 per kilowatthour (kWh).
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More