Gelar RUPST, Bentoel Komitmen Tingkatkan Kinerja Ekspor
Jum'at, 02 Juli 2021 - 15:18 WIB
Direksi
Presiden Direktur : Steven Gerald Pore
Direktur : Faisal Saif
Direktur : Martin Arthur Guest
Direktur : Widyo Rulyantoko
Direktur : Dinar Shinta Ulie
Tahun 2021 masih akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri tembakau. Kenaikan Tarif Cukai dan Harga Jual Eceran (HJE) yang tertinggi dalam sejarah, kurangannya tingkat prediktabilitas peraturan, meningkatnya perdagangan rokok ilegal serta minimnya insentif untuk mendorong investasi telah memberikan tekanan yang besar bagi industri tembakau secara keseluruhan. Di tengah tantangan akibat kebijakan tarif cukai tersebut, dunia juga menghadapi tantangan lain akibat munculnya pandemi COVID-19 pada awal tahun 2020. Pandemi COVID-19 juga turut menambah tekanan yang dialami oleh Perseroan pada tahun 2021.
Perseroan berharap agar Pemerintah lebih memperhatikan keberlanjutan industri tembakau melalui regulasi yang berimbang bagi seluruh pemangku kepentingan. Terlepas dari tantangan-tantangan tersebut di atas, Perseroan yakin bahwa kami akan terus berperan aktif dalam perekonomian Indonesia menciptakan nilai dan masa depan yang lebih baik bagi semua pemangku kepentingan.
“Di tengah situasi yang sulit seperti sekarang ini, kami berkomitmen untuk terus mendukung Pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi akibat dari dampak pandemi tersebut. Oleh karena itu, kami sangat berharap agar Pemerintah dapat lebih memperhatikan keberlangsungan industri tembakau dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan serta regulasi yang berimbang bagi seluruh pemangku kepentingan, mengingat saat ini industri tembakau membutuhkan waktu untuk melakukan recovery atas penurunan penjualan yang cukup signifikan,” tutup Steve.
Presiden Direktur : Steven Gerald Pore
Direktur : Faisal Saif
Direktur : Martin Arthur Guest
Direktur : Widyo Rulyantoko
Direktur : Dinar Shinta Ulie
Tahun 2021 masih akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri tembakau. Kenaikan Tarif Cukai dan Harga Jual Eceran (HJE) yang tertinggi dalam sejarah, kurangannya tingkat prediktabilitas peraturan, meningkatnya perdagangan rokok ilegal serta minimnya insentif untuk mendorong investasi telah memberikan tekanan yang besar bagi industri tembakau secara keseluruhan. Di tengah tantangan akibat kebijakan tarif cukai tersebut, dunia juga menghadapi tantangan lain akibat munculnya pandemi COVID-19 pada awal tahun 2020. Pandemi COVID-19 juga turut menambah tekanan yang dialami oleh Perseroan pada tahun 2021.
Perseroan berharap agar Pemerintah lebih memperhatikan keberlanjutan industri tembakau melalui regulasi yang berimbang bagi seluruh pemangku kepentingan. Terlepas dari tantangan-tantangan tersebut di atas, Perseroan yakin bahwa kami akan terus berperan aktif dalam perekonomian Indonesia menciptakan nilai dan masa depan yang lebih baik bagi semua pemangku kepentingan.
“Di tengah situasi yang sulit seperti sekarang ini, kami berkomitmen untuk terus mendukung Pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi akibat dari dampak pandemi tersebut. Oleh karena itu, kami sangat berharap agar Pemerintah dapat lebih memperhatikan keberlangsungan industri tembakau dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan serta regulasi yang berimbang bagi seluruh pemangku kepentingan, mengingat saat ini industri tembakau membutuhkan waktu untuk melakukan recovery atas penurunan penjualan yang cukup signifikan,” tutup Steve.
Lihat Juga :
tulis komentar anda