Pemerintah Berikan Subsidi untuk Gabah Petani yang Harganya Jatuh
Senin, 05 Juli 2021 - 16:14 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beserta jajarannya di Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen menjaga ketahanan pangan dengan membantu petani melakukan pembelian gabah sesuai harga ketentuan pemerintah. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi stabilisasi harga.
Seperti yang dialami petani di Lampung Utara dan Lampung Timur yang pada akhir Juni 2021 harga gabah kering panen (GKP) hanya berkisar Rp3.000 sampai 3.800 per kilogram (kg), jauh di bawah harga acuan atau harga pembelian pemerintah (HPP).
(Baca juga:Upaya Jaga Harga Gabah, Ini yang Dilakukan Kementan)
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi mengungkapkan bahwa sejak awal Juli tim BKP sudah turun ke lapangan untuk memastikan penyebab harga gabah petani anjlok, dan memastikan petani tidak terlalu merugi.
“Kementan memberikan bantuan subsidi ini untuk menjamin harga jual gabah petani, agar mereka tetap semangat terus berproduksi yang sangat penting dalam menjaga ketersediaan pangan,” jelasnya. Menurut Agung, bantuan diberikan dengan subsidi sebesar Rp300 per kg gabah agar petani mendapatkan harga jual sesuai HPP pada masa panen raya saat ini.
(Baca juga:Masuki Masa Panen Raya, Kementan Sebut Harga Gabah Anjlok)
Sementara itu Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan BKP Kementan Risfaheri menyerahkan secara langsung kepada 31 orang petani dari 4 kelompok tani (poktan) di Lampung Utara yang menjual gabah sebanyak 32,88 ton GKP, dan 3 poktan di Lampung Timur dari luas panen 35 ha atau sekitar 140 ton GKP.
“Kami atas nama Kementan ikut prihatin dengan kondisi yang dialami petani Lampung Utara dan Lampung Selatan. Ada bantuan subsidi harga jual untuk mengurangi kerugian para petani, dan tentunya untuk memberikan semangat tetap berproduksi pada musim tanam berikutnya,” ungkap Risfaheri dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/7/2021).
(Baca juga:Pemerintah Akan Impor Beras di Tengah Anjloknya Harga Gabah, Ini Sikap Gubernur Jateng)
Dalam kesempatan ini, Ketua Kelompok Tani Mandiri Surjoyo di Desa Bandar Sakti Kecamatan Abung Surakarta, Kabupaten Lampung Utara mengapresiasi bantuan Kementan tersebut. “Kami dan seluruh anggota Poktan Mandiri mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian Kementan. Bantuan ini sangat mambantu kami untuk tambahan modal tanam berikutnya,” ujar Surjoyo.
Hal yang sama dirasakan para petani di Desa Mekar Jaya, yang akan panen sekitar 35 ha merasakan kepedulian Kementan dengan adanya bantuan subsidi harga jual. “Terima kasih atas kunjungan tim Kementan, serta bantuan subsidi harga jual gabah yang akan diberikan. Kami akan mendata luas panen dan penjualan para anggota kami, dan segera melaporkan ke tim. Bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi para petani untuk usaha tani,” terang Gede Jasri, Ketua Poktan Suka Makmur Desa Mekar Jaya.
Seperti yang dialami petani di Lampung Utara dan Lampung Timur yang pada akhir Juni 2021 harga gabah kering panen (GKP) hanya berkisar Rp3.000 sampai 3.800 per kilogram (kg), jauh di bawah harga acuan atau harga pembelian pemerintah (HPP).
(Baca juga:Upaya Jaga Harga Gabah, Ini yang Dilakukan Kementan)
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi mengungkapkan bahwa sejak awal Juli tim BKP sudah turun ke lapangan untuk memastikan penyebab harga gabah petani anjlok, dan memastikan petani tidak terlalu merugi.
“Kementan memberikan bantuan subsidi ini untuk menjamin harga jual gabah petani, agar mereka tetap semangat terus berproduksi yang sangat penting dalam menjaga ketersediaan pangan,” jelasnya. Menurut Agung, bantuan diberikan dengan subsidi sebesar Rp300 per kg gabah agar petani mendapatkan harga jual sesuai HPP pada masa panen raya saat ini.
(Baca juga:Masuki Masa Panen Raya, Kementan Sebut Harga Gabah Anjlok)
Sementara itu Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan BKP Kementan Risfaheri menyerahkan secara langsung kepada 31 orang petani dari 4 kelompok tani (poktan) di Lampung Utara yang menjual gabah sebanyak 32,88 ton GKP, dan 3 poktan di Lampung Timur dari luas panen 35 ha atau sekitar 140 ton GKP.
“Kami atas nama Kementan ikut prihatin dengan kondisi yang dialami petani Lampung Utara dan Lampung Selatan. Ada bantuan subsidi harga jual untuk mengurangi kerugian para petani, dan tentunya untuk memberikan semangat tetap berproduksi pada musim tanam berikutnya,” ungkap Risfaheri dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/7/2021).
(Baca juga:Pemerintah Akan Impor Beras di Tengah Anjloknya Harga Gabah, Ini Sikap Gubernur Jateng)
Dalam kesempatan ini, Ketua Kelompok Tani Mandiri Surjoyo di Desa Bandar Sakti Kecamatan Abung Surakarta, Kabupaten Lampung Utara mengapresiasi bantuan Kementan tersebut. “Kami dan seluruh anggota Poktan Mandiri mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian Kementan. Bantuan ini sangat mambantu kami untuk tambahan modal tanam berikutnya,” ujar Surjoyo.
Hal yang sama dirasakan para petani di Desa Mekar Jaya, yang akan panen sekitar 35 ha merasakan kepedulian Kementan dengan adanya bantuan subsidi harga jual. “Terima kasih atas kunjungan tim Kementan, serta bantuan subsidi harga jual gabah yang akan diberikan. Kami akan mendata luas panen dan penjualan para anggota kami, dan segera melaporkan ke tim. Bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi para petani untuk usaha tani,” terang Gede Jasri, Ketua Poktan Suka Makmur Desa Mekar Jaya.
(dar)
tulis komentar anda