Erick Thohir Minta 12 BUMN Diguyur PMN Rp72,44 Triliun, Ini Daftarnya

Kamis, 08 Juli 2021 - 14:13 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. FOTO/MNC Media
JAKARTA - Kementerian BUMN mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) di APBN 2022 sebesar Rp72,449 triliun untuk 12 BUMN. Adapun PMN tersebu diusulkan untuk restrukturisasi dan kompensasi atas penugasan pemerintah.

"Rapat bulanan kami dengan Kemenkeu angka ini belum ketemu, tetapi sudah kurang lebih 90 persen sesuai, Kami tetap memberanikan diri agar angka ini didukung," kata Erick Thohir.





Berdasarkan laporan, total BUMN yang dicanangkan mendapatkan PMN terdapat 12 BUMN yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (Persero) (BBNI), PT Kereta Api Indonesia (Persero). Disamping itu, PT Waskita Karya Tbk. (Persero), Holding asuransi Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), PT Adhi Karya Tbk. (Persero) (ADHI), PT Perumnas (Persero), PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN), PT RNI, dan DAMRI.

Untuk Waskita Karya membutuhkan dana segar senilai Rp 7,9 triliun, KAI Rp 7 triliun, sementara Hutama Karya sebesar Rp 19 triliun. Untuk Waskita, anggaran tersebut akan digunakan perseroan untuk mengadakan sejumlah proyek infrastruktur yang berasal dari penugasan pemerintah. Erick menyebut, PMN sangat dibutuhkan perseroan untuk merealisasikan tugas-tugasnya. Sebab, permodalan perusahaan sudah dialokasikan ke Tol Trans Jawa yang sebelumnya mangkrak.

"Kita tahu banyak sekali pada saat itu tol-tol di Jawa itu dalam kondisi mangkrak sehingga Waskita harus mengambil alih, sehingga hari ini kita bisa nikmati jalan tol yang tembus di seluruh Jawa. Tentu hal ini ada konsekuensi dari pada permodalannya sendiri," ujar Erick.



Selain itu, ada penugasan tambahan yang diterima Waskita untuk pengerjaan Tol Sumatera, dimana, dalam prosesnya menggunakan ekuitas perusahaan sendiri. Untuk KAI, PMN akan dialokasikan untuk pengerjaan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodetabek. Proyek Strategi Nasional ini menggunakan dana PMN sebesar Rp2,7 triliun. Sedangkan untuk pemenuhan base equity Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC) sebesar Rp 4,3 triliun. Selanjutnua Hutama Karya senilai Rp19 triliun akan digunakan untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More