Memantik Pemuda Bangkit Digulung Gelombang PHK
Rabu, 28 Juli 2021 - 18:03 WIB
JAKARTA - Pandemi tak henti memukul pundi-pundi kehidupan manusia. Banyak sektor ekonomi lumpuh tak berdaya diserang wabah. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pun tak terhindarkan. Pekerja dirumahkan menjadi kebiasaan perusahaan.
Tak hanya yang tua, tenaga kerja usia muda pun luluh lantak digulung PHK. Sebab itu, penting membangkitkan kaum muda di tengah besarnya risiko kehilangan kerja dan minimnya lapangan kerja. Misalnya saja di Aceh, usia pengangguran produktif terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Provinsi Aceh sepanjang 2020 meningkat 19.000 orang.
Solusi sinergi kolaborasi diperlukan untuk memantik pemuda bangkit di tengah meningkatnya pengangguran usia produktif imbas PHK maupun sempitnya lapangan kerja. Salah satunya menjalin kemitraan baik melalui pelatihan wirausaha ataupun ketrampilan seperti yang dilakukan oleh Akzonobel Indonesia.
Akzonobel bekerjasama dengan SOS Children Village membekali pemuda dengan ketrampilan, di samping memberikan pelatihan kewirausahaan melalui program employbility dan enterpreneurship dengan tema Keberanian Bangkit & Bersinar.
Kegiatan tersebut berupa pelatihan pembuatan mebel dari bahan kayu dan besi hingga hidroponik di Aceh. Tidak hanya itu, program online monitoring, teknik dan praktik pengecatan juga disiapkan. Dengan berbagai kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi beban pemerintah mendorong pemulihan ekonomi.
"Memasuki tahun kedua pandemi, situasi semakin dinamis. Setelah fase pemulihan ekonomi berlangsung Indonesia kembali menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Kita semua harus berjuang dan bertahan termasuk generasi muda," kata Presiden Direktur ICI Paints Indonesia (Akzonobel Devorative Paints Indonesia) Indra Laban.
Maka itu, pihaknya terus berkomitemen turut berkontribusi memberdayakan pemuda dengan membekali berbagai pelatihan untuk memasuki dunia kerja atau berwirausaha. "Tentu kami juga berharap ke depan generasi muda berpartisipasi dalam pemulihan ekonomi," kata dia.
National Director SOS Children's Villages Indonesia Gregor Hadi Nitihardjo mengatakan, tantangan pemuda saat ini begitu besar di tengah pandemi. Sebab itu, perlu diberikan bekal membangun masa depan. "Kami harap mereka bisa mendapatkan bekal serta ikut secara nyata menurunkan angka pengangguran anak muda," kata dia.
Tak hanya yang tua, tenaga kerja usia muda pun luluh lantak digulung PHK. Sebab itu, penting membangkitkan kaum muda di tengah besarnya risiko kehilangan kerja dan minimnya lapangan kerja. Misalnya saja di Aceh, usia pengangguran produktif terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Provinsi Aceh sepanjang 2020 meningkat 19.000 orang.
Solusi sinergi kolaborasi diperlukan untuk memantik pemuda bangkit di tengah meningkatnya pengangguran usia produktif imbas PHK maupun sempitnya lapangan kerja. Salah satunya menjalin kemitraan baik melalui pelatihan wirausaha ataupun ketrampilan seperti yang dilakukan oleh Akzonobel Indonesia.
Akzonobel bekerjasama dengan SOS Children Village membekali pemuda dengan ketrampilan, di samping memberikan pelatihan kewirausahaan melalui program employbility dan enterpreneurship dengan tema Keberanian Bangkit & Bersinar.
Kegiatan tersebut berupa pelatihan pembuatan mebel dari bahan kayu dan besi hingga hidroponik di Aceh. Tidak hanya itu, program online monitoring, teknik dan praktik pengecatan juga disiapkan. Dengan berbagai kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi beban pemerintah mendorong pemulihan ekonomi.
"Memasuki tahun kedua pandemi, situasi semakin dinamis. Setelah fase pemulihan ekonomi berlangsung Indonesia kembali menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Kita semua harus berjuang dan bertahan termasuk generasi muda," kata Presiden Direktur ICI Paints Indonesia (Akzonobel Devorative Paints Indonesia) Indra Laban.
Maka itu, pihaknya terus berkomitemen turut berkontribusi memberdayakan pemuda dengan membekali berbagai pelatihan untuk memasuki dunia kerja atau berwirausaha. "Tentu kami juga berharap ke depan generasi muda berpartisipasi dalam pemulihan ekonomi," kata dia.
National Director SOS Children's Villages Indonesia Gregor Hadi Nitihardjo mengatakan, tantangan pemuda saat ini begitu besar di tengah pandemi. Sebab itu, perlu diberikan bekal membangun masa depan. "Kami harap mereka bisa mendapatkan bekal serta ikut secara nyata menurunkan angka pengangguran anak muda," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda