Saratoga Raup Laba Bersih Rp15,3 Triliun di Semester I 2021

Kamis, 29 Juli 2021 - 11:50 WIB
Devin menjelaskan bahwa salah satu perusahaan portofolio investasi strategis Saratoga yaitu MDKA semakin memperkuat fundamental bisnis jangka panjangnya. Ia mengungkapkan, tes pengeboran terbaru dari Proyek Tambang Tembaga Tujuh Bukit di Banyuwangi menghasilkan intercept yang signifikan dari tembaga dan emas.

MDKA telah merampungkan studi kelayakan proyek Acid, Iron, Metal (AIM) yang diproyeksikan memiliki net present value (NPV) sebesar Rp5,8 triliun. Proyek AIM dioperasikan oleh Merdeka Tsingshan Indonesia (MDKA 80 persen, Tsingshan 20 persen) di Indonesia Morowali Industrial Park, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Konstruksi telah dimulai pada kuartal II-2021 dan direncanakan berproduksi pada kuartal II-2022.



Di tengah tingginya kebutuhan sektor logistik, Devin mengatakan, perusahaan portofolio investasi Saratoga di bisnis ini yaitu MGM Bosco Logistics sedang melakukan ekspansi tahap dua untuk fasilitas gudang pendingin di Bekasi. Fasilitas ekspansi tersebut rencananya mulai beroperasi lada kuartal IV-2021.

“Saratoga akan terus mendampingi seluruh perusahaan portofolio investasi agar mampu mengembangkan peluang bisnis baru dan meningkatkan value bisnisnya. Kami juga terbuka dengan peluang investasi baru, termasuk di sektor teknologi yang kini berkembang sangat cepat di Indonesia,” tuturnya.

Kinerja Perusahaan Investasi

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk

Pada April 2021, perusahaan menyelesaikan transaksi jual beli dan pengalihan 3.000 menara dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) senilai Rp3,9 triliun. Transaksi tersebut didanai oleh dana internal dan pemanfaatan fasilitas bank. Di bulan yang sama, TBIG juga menerbitkan obligasi Rp970 miliar yang akan jatuh tempo di tahun 2022 dengan tingkat bunga 5,50 persen.

PT Merdeka Copper Gold Tbk

Pada semester ini, MDKA telah menyelesaikan studi kelayakan proyek acid, iron, metal (AIM). Dengan estimasi biaya modal proyek sebesar USD290 juta atau Rp4,2 triliun, proyek AIM diproyeksikan memiliki net present value (NPV) sebesar USD407 juta atau Rp 5,8 triliun. Proyek AIM dioperasikan oleh Merdeka Tsingshan Indonesia (MDKA 80 persen, Tsingshan 20 persen) dengan konstruksi yang telah dimulai pada kuartal II-2021 dan direncanakan berproduksi pada kuartal IV-2022.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More