Airlangga Optimistis 2021 RI Keluar dari Jurang Resesi
Kamis, 05 Agustus 2021 - 18:52 WIB
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 meroket 7,07 persen secara year on year (yoy). Realisasi tersebut membuat Indonesia optimistis mampu keluar dari jurang resesi ekonomi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan capaian tersebut dianggap bisa menjadi tabungan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi RI tahun ini. "Pemerintah melihat kuartal IV tahun ini adalah potensi untuk kita membalikkan keadaan lagi. Kita perkirakan di kuartal IV secara year on year itu diharapkan di angka 3,7% sampai dengan 4,5% year on year akhir tahun bisa dicapai karena kita punya tabungan di kuartal II," kata Airlangga dalam video virtual, Kamis (5/8/2021).
Dia menjelaskan, dari sisi komponen pengeluaran atau agregat demand tumbuh positif seperti ekspor tumbuh 31,78% dan 31,2% secara yoy seiring dengan meningkatnya demand domestik dan global. Konsumsi pemerintah juga tumbuh tinggi 8,06% yoy, hal ini seiring dengan komitmen pemerintah dalam tangani Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Selain itu, kata dia, pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh tinggi 7,54% yoy seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi domestik yang membuat pelaku usaha tingkatkan kapasitas produksinya. "Kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB 53 persen atau tumbuh 5,93 persen secara yoy sejalan dengan meningkatnya optimis masyarakat terhadap pemulihan ekonomi di masa pandemi, " kata dia.
Di sektor produksi, semua komponen tumbuh positif, misalnya transportasi dan akomodasi makanan dan minuman masing-masing tumbuh tinggi 25,1 persen dan 21,58 persen yoy karena mulai tinggi mobilitas masyarakat. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan ekspor terutama permintaan ke luar negeri seperti batu bara dan kelapa sawit, harganya membaik. "Berbagai leading indikator perekonomian juga menunjukkan perbaikan, ekspor meningkat sehingga neraca dagang surplus 14 bulan secraa berturut-turut dari cadangan devisa USD 137 miliar," kata dia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan capaian tersebut dianggap bisa menjadi tabungan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi RI tahun ini. "Pemerintah melihat kuartal IV tahun ini adalah potensi untuk kita membalikkan keadaan lagi. Kita perkirakan di kuartal IV secara year on year itu diharapkan di angka 3,7% sampai dengan 4,5% year on year akhir tahun bisa dicapai karena kita punya tabungan di kuartal II," kata Airlangga dalam video virtual, Kamis (5/8/2021).
Dia menjelaskan, dari sisi komponen pengeluaran atau agregat demand tumbuh positif seperti ekspor tumbuh 31,78% dan 31,2% secara yoy seiring dengan meningkatnya demand domestik dan global. Konsumsi pemerintah juga tumbuh tinggi 8,06% yoy, hal ini seiring dengan komitmen pemerintah dalam tangani Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Selain itu, kata dia, pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh tinggi 7,54% yoy seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi domestik yang membuat pelaku usaha tingkatkan kapasitas produksinya. "Kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB 53 persen atau tumbuh 5,93 persen secara yoy sejalan dengan meningkatnya optimis masyarakat terhadap pemulihan ekonomi di masa pandemi, " kata dia.
Di sektor produksi, semua komponen tumbuh positif, misalnya transportasi dan akomodasi makanan dan minuman masing-masing tumbuh tinggi 25,1 persen dan 21,58 persen yoy karena mulai tinggi mobilitas masyarakat. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan ekspor terutama permintaan ke luar negeri seperti batu bara dan kelapa sawit, harganya membaik. "Berbagai leading indikator perekonomian juga menunjukkan perbaikan, ekspor meningkat sehingga neraca dagang surplus 14 bulan secraa berturut-turut dari cadangan devisa USD 137 miliar," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda