Gandeng Merek Internasional Dukos Maksimalkan Penjualan Daring
Jum'at, 13 Agustus 2021 - 21:11 WIB
JAKARTA - Industri Kosmetik tumbuh signifikan pada 2020 yang terlihat dari kinerja pertumbuhan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional di mana kosmetik termasuk di dalamnya. Industri ini berhasil tumbuh 9,39% dan berkontribusi 1,92% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) . Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPAK Indonesia) pun memperkirakan penjualan produk kosmetika pada tahun ini akan mencapai USD7,45 juta, lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun lalu yang hanya USD6,95 juta. Peningkatan tersebut juga didukung oleh meningkatnya tren belanja masyarakat di masa pandemi Covid-19 .
(Baca Juga : Pandemi Pukul Industri Kosmetika, Brand Kecantikan Lokal Ini Bikin Gebrakan )
’’Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap perawatan saat ini membuat banyak produk yang beredar di pasar,’’ujar Chief Marketing Officer PT Dunia Kosmetik (Dukos) Marsha Karta Swadharma dalam keterangan tertulisnya Jumat (13/8/2021). Saat ini, lanjut dia, masyarakat semakin mudah untuk medapatkan produk kosmetik karena bisa memanfaatkan banyak platform e-commerce. ’’Masyarakat Indonesia memiliki perliaku belanja yang unik. Selain di offline store, juga dilakukan di online store,’’tuturnya.
Masalah keamanan produk, menjadi isu yang dihadapi para pelaku usaha. Sehingga, kata Marsha, pihaknya menggandeng distributor atau brand luar negeri dengan memiliki ijin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dukos, kata dia, merupakan perusahaan trading nasional yang bergerak dalam bidang industri kosmetika.
(Baca Juga : Konsumen Melimpah, Industri Kosmetik Berkembang Pesat di Tengah Pandemi COVID-19 )
Saat ini, Dukos sudah melakukan kerjasama dengan hampir 100 brand dari Indonesia, Thailand, China dan negara lainnya. Selain offline store, Dukos juga bekerjasama dengan sejumlah marketplace. ‘’Untuk official store ada di Lazada, Shopee, dan Tokopedia,’’cetusnya. Dari catatan BPOM, saat ini terdapat ada 185.290 produk kosmetik yang beredar di masyarakat.
(Baca Juga : Pandemi Pukul Industri Kosmetika, Brand Kecantikan Lokal Ini Bikin Gebrakan )
’’Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap perawatan saat ini membuat banyak produk yang beredar di pasar,’’ujar Chief Marketing Officer PT Dunia Kosmetik (Dukos) Marsha Karta Swadharma dalam keterangan tertulisnya Jumat (13/8/2021). Saat ini, lanjut dia, masyarakat semakin mudah untuk medapatkan produk kosmetik karena bisa memanfaatkan banyak platform e-commerce. ’’Masyarakat Indonesia memiliki perliaku belanja yang unik. Selain di offline store, juga dilakukan di online store,’’tuturnya.
Masalah keamanan produk, menjadi isu yang dihadapi para pelaku usaha. Sehingga, kata Marsha, pihaknya menggandeng distributor atau brand luar negeri dengan memiliki ijin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dukos, kata dia, merupakan perusahaan trading nasional yang bergerak dalam bidang industri kosmetika.
(Baca Juga : Konsumen Melimpah, Industri Kosmetik Berkembang Pesat di Tengah Pandemi COVID-19 )
Saat ini, Dukos sudah melakukan kerjasama dengan hampir 100 brand dari Indonesia, Thailand, China dan negara lainnya. Selain offline store, Dukos juga bekerjasama dengan sejumlah marketplace. ‘’Untuk official store ada di Lazada, Shopee, dan Tokopedia,’’cetusnya. Dari catatan BPOM, saat ini terdapat ada 185.290 produk kosmetik yang beredar di masyarakat.
(dar)
tulis komentar anda