Bisnis The Body Shop Kolaps di Inggris, 2.000 Karyawan Terancam PHK

Kamis, 14 Maret 2024 - 13:25 WIB
loading...
Bisnis The Body Shop...
Bisnis Body Shop di Inggris kolaps karena masalah keuangan, hingga menempatkan 2.000 pekerjaan terancam terkena dampaknya. Foto/Dok Reuters
A A A
LONDON - Bisnis The Body Shop di Inggris kolaps karena masalah keuangan, hingga menempatkan 2.000 pekerjaan terancam terkena dampaknya. Perusahaan kosmetik berusia hampir 50 tahun yang terkenal dengan produknya yang unik, telah memasuki masa kebangkrutan.

Didirikan di Brighton, Inggris pada tahun 1976 oleh mendiang aktivis lingkungan dan hak asasi manusia Anita Roddick, The Body Shop mulai dikenal banyak orang lewat produk kecantikan ramah lingkungan. The Body Shop menjadi peritel yang paling populer di Inggris Raya pada dekade 1980-an dan 1990-an.



Akan tetapi perusahaan kosmetik tersebut harus menghadapi ketatnya persaingan seiring munculnya para pendatang baru dalam beberapa tahun terakhir. Seperti dilansir Reuters, The Body Shop telah menunjuk FRP Advisory untuk mengawasi administrasi, sebuah proses di Inggris di mana para ahli keuangan direkrut untuk mencoba menyelamatkan sebagian dari sebuah perusahaan.

Pada akhir Februari 2024 lalu, FRP menekankan, 199 toko dan layanan online Body Shop di Inggris akan terus beroperasi. "Administrator Bersama saat ini mempertimbangkan semua opsi untuk menemukan jalan ke depan bagi bisnis dan akan memperbarui kreditor dan karyawan pada waktunya," katanya.



Pengawasan administrasi, menjadi suatu bentuk perlindungan terhadap kreditor, yang berpotensi menyebabkan penjualan lini bisnis, penutupan beberapa atau semua toko dan redudansi (artinya mengacu pada proses pemberhentian karyawan dari pekerjaan mereka sebelumnya akibat adanya alasan bisnis yang berbeda/alasan yang paling sering adalah kondisi ekonomi yang buruk).

Perusahaan induk yang beroperasi di Inggris telah menjual bisnisnya di sebagian besar Eropa dan beberapa bagian lainnya di Asia.

Pemilik Berubah

The Body Shop dibeli oleh L'Oreal pada tahun 2006, sebelum berpindah tangan lagi pada tahun 2017 ketika raksasa kosmetik Prancis menjualnya ke pembuat kosmetik Brasil Natura & Co seharga 1 miliar euro.

Namun Natura & Co masih berjuang dengan profitabilitas, hingga pada gilirannya menjualnya pada November tahun lalu, kepada investor swasta Aurelius Group dalam kesepakatan senilai 207 juta pounds.

"The Body Shop telah menghadapi tantangan keuangan yang panjang di bawah pemilik sebelumnya, bertepatan dengan lingkungan perdagangan yang sulit untuk sektor ritel yang lebih luas," kata FRP.

Sejak mengambil alih, Aurelius telah menjual bisnis The Body Shop di sebagian besar daratan Eropa dan sebagian Asia kepada pembeli yang tidak disebutkan namanya. Setelah mengambil tindakan cepat dalam sebulan terakhir, termasuk menutup The Body Shop At Home dan menjual bisnisnya di sebagian besar Eropa dan sebagian Asia.

Kini fokus pada bisnis di Inggris merupakan langkah penting berikutnya dalam restrukturisasi The Body Shop. Kejatuhan The Body Shop, bakal menjadikannya korban ritel besar Inggris pertama di tahun 2024.

Tahun lalu peritel peralatan rumah tangga dan barang-barang rumah tangga Inggris, Wilko lebih dulu tutup, dengan hilangnya lebih dari 9.000 pekerjaan, meskipun beberapa dari 400 tokonya diakuisisi oleh peritel lain.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ray Dalio Warning Lonjakan...
Ray Dalio Warning Lonjakan Utang AS, Ingatkan Soal Negara Bisa Bangkrut
Raksasa Ritel Asal AS...
Raksasa Ritel Asal AS di Ambang Kebangkrutan, Ratusan Toko Terancam Tutup
Yamaha Music Tutup Pabrik,...
Yamaha Music Tutup Pabrik, 1.100 Pekerja Kena PHK
20 Bank Bangkrut Sepanjang...
20 Bank Bangkrut Sepanjang 2024, Klaim Nasabah Tembus Rp780 Miliar
China Mulai Kuasai Aset-aset...
China Mulai Kuasai Aset-aset Pengusaha Rusia yang Bangkrut
Kekayaan Achmad Zaky...
Kekayaan Achmad Zaky Pendiri Bukalapak, Pernah Tembus Rp1,4 Triliun
3 Penyebab Bukalapak...
3 Penyebab Bukalapak Tutup Beralih Jualan Pulsa hingga Bayar Tagihan
Bukalapak Tutup Layanan...
Bukalapak Tutup Layanan Marketplace, Ganti Jualan Pulsa hingga Token Listrik
Kerajaan Bisnis Runtuh,...
Kerajaan Bisnis Runtuh, Taipan Minyak Singapura Lim Oon Kuin Resmi Bangkrut
Rekomendasi
5 Fakta Menarik Ray...
5 Fakta Menarik Ray Sahetapy, Aktor Senior yang Meninggal di Usia 68 Tahun
Prestasi Timnas Indonesia...
Prestasi Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17
Ruben Onsu Jadi Mualaf,...
Ruben Onsu Jadi Mualaf, Sarwendah Beri Respons Bijak
Berita Terkini
Chandra Asri dan Glencore...
Chandra Asri dan Glencore Resmi Kuasai Kilang Shell Singapura Senilai Rp4,2 Triliun
1 jam yang lalu
Ikut Pertamina UMK Academy,...
Ikut Pertamina UMK Academy, Produk UMKM Bisa Go Global
1 jam yang lalu
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
1 jam yang lalu
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
1 jam yang lalu
Tak Kenal Libur, Bulog...
Tak Kenal Libur, Bulog Terus Menyerap Gabah dan Beras
1 jam yang lalu
Daya Beli Turun Saat...
Daya Beli Turun Saat Lebaran 2025, Mal Ramai Tapi Minim yang Belanja
3 jam yang lalu
Infografis
Muhammad Jadi Nama Terpopuler...
Muhammad Jadi Nama Terpopuler untuk Bayi Lelaki di Inggris Raya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved