OJK Kolaborasi Dorong Gerakan Rajin Menabung Bagi Pelajar
Selasa, 24 Agustus 2021 - 17:38 WIB
Sementara, tingkat inklusi keuangan penduduk Indonesia yang berusia 15-17 tahun juga relatif rendah, yaitu hanya 58%. Ketiga, para pelajar rentan dari sisi keuangan. “Ketika pelajar memiliki uang, mereka akan menghabiskan uang itu untuk kesenangan semata dibandingkan ditabung atau di investasi,” tuturnya.
Keempat, kebanyakan pelajar tidak mempersiapkan dana darurat. Padahal, kata Tirta, pandemi Covid-19 telah menyadarkan kita tentang pentingnya memperkuat ketahanan keuangan. “Terakhir, pelajar pada umumnya suka mengikuti tren. Mereka seringkali meniru apa yang dilakukan tokoh idola atau influencer di media sosial,” sebutnya.
Oleh karena itu, pemahaman keuangan menjadi sangat penting. Adapun hal itu dimaksudkan agar pelajar tidak mudah terperdaya oleh janji-janji manis yang dilontarkan oleh influencer ataupun pihak lain yang mencoba menggiring para pelajar untuk mengahamburkan uang.
Keempat, kebanyakan pelajar tidak mempersiapkan dana darurat. Padahal, kata Tirta, pandemi Covid-19 telah menyadarkan kita tentang pentingnya memperkuat ketahanan keuangan. “Terakhir, pelajar pada umumnya suka mengikuti tren. Mereka seringkali meniru apa yang dilakukan tokoh idola atau influencer di media sosial,” sebutnya.
Oleh karena itu, pemahaman keuangan menjadi sangat penting. Adapun hal itu dimaksudkan agar pelajar tidak mudah terperdaya oleh janji-janji manis yang dilontarkan oleh influencer ataupun pihak lain yang mencoba menggiring para pelajar untuk mengahamburkan uang.
(nng)
tulis komentar anda