Gubernur BI Waspadai Kenaikan Inflasi Tahun Depan
Rabu, 25 Agustus 2021 - 11:35 WIB
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan laju inflasi tetap terjaga rendah secara nasional hingga Juli 2021 sebesar 1,52% year on year. Ketahanan ini didorong oleh terjaganya ekspektasi inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah , meskipun permintaan dan ketersediaan pasokan massih belum kuat.
"Sampai Juli 2021, inflasi terjaga rendah hampir di seluruh daerah dan secara nasional tercatat 1,52% year on year. Angka itu sejalan dengan terjaganya ekspektasi inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah, belum kuatnya permintaan dan ketersediaan pasokan," kata Perry dalam Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/8/2021).
Perry memperkirakan laju inflasi pada 2021-2022 berada di level 1- 3% dan mengungkapkan ada risiko kenaikan mengingat peningkatan harga komoditas dunia.
"Kami perkirakan inflasi pada 2021 dan 2022 akan terjaga dalam kisaran yaitu 3% plus minus 1%. Meskipun risiko kenaikan inflasi pada 2022 perlu kita antisipasi sejalan dengan permintaan domestik dan kenaikan harga komoditas dunia," tuturnya.
"Sampai Juli 2021, inflasi terjaga rendah hampir di seluruh daerah dan secara nasional tercatat 1,52% year on year. Angka itu sejalan dengan terjaganya ekspektasi inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah, belum kuatnya permintaan dan ketersediaan pasokan," kata Perry dalam Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/8/2021).
Perry memperkirakan laju inflasi pada 2021-2022 berada di level 1- 3% dan mengungkapkan ada risiko kenaikan mengingat peningkatan harga komoditas dunia.
"Kami perkirakan inflasi pada 2021 dan 2022 akan terjaga dalam kisaran yaitu 3% plus minus 1%. Meskipun risiko kenaikan inflasi pada 2022 perlu kita antisipasi sejalan dengan permintaan domestik dan kenaikan harga komoditas dunia," tuturnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda