Boikot China Terhadap Australia Telah Mengalihkan Arus Batubara Global

Jum'at, 27 Agustus 2021 - 06:47 WIB
Sementara itu, China telah beralih ke produsen utama lainnya untuk memuaskan kebutuhannya akan batubara, bahkan ketika terus menolak Australia. Di sini, para pemenangnya adalah AS, Kanada, dan Rusia yang mampu menyediakan batubara metalurgi berkualitas tinggi untuk pembuatan baja.

Namun, China harus membayar harga yang lebih tinggi untuk batubara kokas AS, di samping biaya pengiriman lebih besar tentunya mengingat jarak yang lebih jauh. Impor batubara kokas dan termal dari Rusia juga melonjak, karena Moskow tengah memperluas pangsa pasarnya di Asia.



Rusia meningkatkan produksi batubara dan menggelontorkan miliaran dolar ke dalam peningkatan rel kereta api untuk mengangkut batubara ke pelabuhan di timur jauh. Sementara itu target China menjadi negara netral karbon pada tahun 2060, berarti pada akhirnya akan dipaksa untuk memangkas konsumsi batubaranya.

Tetapi seperti yang dikatakan seorang pejabat senior di badan perencanaan negara China, saat ini "tidak punya pilihan lain" selain mengandalkan batubara sebagai sumber listrik yang dapat diandalkan. Sementara itu, larangan China terhadap batubara Australia dapat berlangsung "lebih lama" (paywall) dari yang diperkirakan sebelumnya, menurut konsultan energi Wood Mackenzie.

Sementara Goldman Sachs memperkirakan, larangan itu bahkan mungkin tetap berlaku selama beberapa tahun ke depan. Sampai sumber energi lain, termasuk energi terbarukan, terdiri dari bagian yang lebih besar dari total konsumsi energi negara itu, China akan tetap menjadi importir utama batubara - dan setiap gangguan perdagangan yang ditimbulkannya akan beriak di seluruh industri batubara global.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More