Pandemi Jadi Endemi di 2022, Ekonomi Diramal Mulai Pulih Tapi Tak Merata

Minggu, 29 Agustus 2021 - 14:31 WIB
Ilustrasi suasana di sebuah mal di Jakarta. Foto/Dok SINDOphoto/Eko Purwanto
JAKARTA - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, perubahan dari pandemi Covid-19 ke endemi tidak menjamin pemulihan ekonomi merata di seluruh sektor.

Sebagai informasi, belum lama ini pemerintah memprediksi bahwa tahun depan pandemi Indonesia akan beralih menjadi endemi. Menurut Bhima, semua tergantung dari penanganan pandemi di tahun 2022, mulai dari tingkat vaksinasi sampai alokasi anggaran kesehatan.

“Fokus utama tetap harus kesehatan. Meskipun masuk fase endemi kan tetap perlu prokes dijaga dan mempersiapkan apabila terjadi lonjakan kasus baru. Selandia Baru misalnya, meski ada satu kasus langsung lakukan lockdown,” ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (29/8/2021).





Bhima memperkirakan model pemulihan ekonomi Indonesia akan berbentuk huruf K-shaped. Artinya, sektor yang sensitif terhadap pergerakan masyarakat akan tumbuh lebih lambat. Misalnya restoran, perhotelan, transportasi dan jasa terkait pariwisata lainnya, pemulihannya sangat terbatas.

“Sementara sektor yang mengalami kenaikan pesat selama pandemi seperti jasa informasi komunikasi, jual beli online, aplikasi kesehatan dan pendidikan masih akan terus meningkat,” tuturnya.

Ada pola permanen dari sektor yang tumbuh selama pandemi. Kata Bhima, perilaku masyarakat yang sudah terbiasa dengan belanja online tidak akan kembali ke belanja konvensional. Pemulihan huruf K di sini artinya pendapatan masyarakat akan meningkat tapi tidak semua merata.

“Karena model pemulihan ekonomi berbentuk huruf K-shaped, maka pemerintah bisa memetakan mana sektor usaha yang lambat pulih dan tetap diberi stimulus secara prioritas. Baik stimulus fiskal maupun non-fiskal tetap penting,” terangnya.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More