Utang Menggelembung, Sri Mulyani Salahkan Covid-19
Selasa, 31 Agustus 2021 - 14:13 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengakui utang pemerintah terus meningkat. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, naiknya utang dikarenakan penanganan pandemi Covid-19 yang membutuhkan dana besar.
"Memang utang meningkat karena Covid-19," kata Sri Mulyani dalam konferensi melalui video, Selasa (31/8/2021). Sri Mulyani juga menegaskan bahwa Covid-19 masih akan menjadi faktor yang sangat menentukan bagi kondisi perekonomian Indonesia tahun 2021-2022.
Untuk itu, vaksinasi terus diakselerasi sebagai salah satu upaya mencapai imunitas kelompok (herd immunity) agar aktivitas ekonomi pulih. “(Vaksinasi) Indonesia sudah di 96,5 juta (dosis). Menurut Menkes nanti akan diupayakan dalam minggu ini akan mencapai menembus di atas 100 juta sehingga kita mungkin akan masuk dalam negara yang di atas 100 juta vaksinasinya,” katanya.
Sri Mulyani mengatakan, vaksinasi diperlukan untuk menghadapi kemungkinan pandemi menjadi endemi. Sehingga, pemerintah fokus untuk terus melindungi keselamatan masyarakat dalam menghadapi risiko Covid-19 yang masih penuh ketidakpastian.
“Hanya bagaimana semua negara mendesainnya. Apa trigger-nya untuk dari pandemi menjadi endemi atau ini akan menjadi kasus yang memang pasti akan tidak hilang begitu saja, namun ancaman terhadap jiwa dan kemudian dampaknya terhadap sosial ekonomi harus bisa diminimalkan,” jelasnya.
"Memang utang meningkat karena Covid-19," kata Sri Mulyani dalam konferensi melalui video, Selasa (31/8/2021). Sri Mulyani juga menegaskan bahwa Covid-19 masih akan menjadi faktor yang sangat menentukan bagi kondisi perekonomian Indonesia tahun 2021-2022.
Untuk itu, vaksinasi terus diakselerasi sebagai salah satu upaya mencapai imunitas kelompok (herd immunity) agar aktivitas ekonomi pulih. “(Vaksinasi) Indonesia sudah di 96,5 juta (dosis). Menurut Menkes nanti akan diupayakan dalam minggu ini akan mencapai menembus di atas 100 juta sehingga kita mungkin akan masuk dalam negara yang di atas 100 juta vaksinasinya,” katanya.
Sri Mulyani mengatakan, vaksinasi diperlukan untuk menghadapi kemungkinan pandemi menjadi endemi. Sehingga, pemerintah fokus untuk terus melindungi keselamatan masyarakat dalam menghadapi risiko Covid-19 yang masih penuh ketidakpastian.
“Hanya bagaimana semua negara mendesainnya. Apa trigger-nya untuk dari pandemi menjadi endemi atau ini akan menjadi kasus yang memang pasti akan tidak hilang begitu saja, namun ancaman terhadap jiwa dan kemudian dampaknya terhadap sosial ekonomi harus bisa diminimalkan,” jelasnya.
(fai)
tulis komentar anda