Tes SKD CPNS 2021 Dimulai, Perhatikan Hal Ini Sebelum Berangkat
Senin, 06 September 2021 - 09:02 WIB
JAKARTA - Peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) berbondong-bondong mendatangi Kantor Regional 1 Badan Kepegawaian Negara (BKN) Yogyakarta. Para peserta pun tiba dengan kemeja putih dan bawahan hitam. Berdasarkan informasi, pelaksanaan SKD CPNS Kementerian PANRB dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 08.00 WIB dan sesi kedua pukul 11.00 WIB.
Penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat wajib dilakukan dalam seleksi tersebut. Di antaranya, peserta wajib melakukan swab tes RT-PCR kurun waktu maksimal 2x24 jam atau rapid test antigen kurun waktu maksimal 1x24 jam dengan hasil negatif/non reaktif.
Kedua, peserta menggunakan masker dobel berupa masker tiga lapis dan masker kain di bagian luar. Ketiga, jaga jarak minimal 1 meter. Keempat, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Kelima, ruang kegiatan maksimal diisi 30 persen dari kapasitas normal.
Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji meminta peserta yang mengikuti SKD untuk tetap disiplin melaksanakan prokes agar tidak terjadi penularan Covid -19.
"Kami tidak ingin seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) ini menjadi kluster baru penyebaran Covid-19," kata dia melalui keterangan resmi saat meninjau SKD bagi CPNS Kementerian PANRB di Kantor Regional 1 BKN Yogyakarta, Senin (6/9/2021).
Tes SKD yang dilaksanakan ditengah pandemi Covid-19, menurutnya membutuhkan kerja sama seluruh pihak untuk disiplin menerapkan prokes. “Panitia sudah berusaha menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap untuk menunjang prokes. Kami mengajak agar peserta benar-benar menjalankannya dengan maksimal,” tuturnya.
Atmaji juga memberikan apresiasi tinggi pada panitia pelaksana, karena menyiapkan tempat yang nyaman dan memberikan fasilitas terbaik pada pelaksanaan tes SKD Kementerian PANRB. Ia berharap peserta tes bisa mengerjakan soal sebaik mungkin, sehingga lulus dengan hasil terbaik.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, proses seleksi CASN dilakukan secara transparan dan akuntabel dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test_ (CAT). Sistem ini dapat mengurangi praktik korupsi, kolusi dan nepotisme dalam penerimaan CASN. "Untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan seleksi, nilai ujian dapat dipantau melalui live score," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bagus Sulistiyono, salah satu peserta tes SKD Kementerian PANRB sangat mengapresiasi pelaksanaan tes SKD tahun 2021. Menurutnya dibalik keterbatasan saat ini panitia seleksi menerapkan prokes yang sangat maksimal.
"Dari awal datang pelayanannya sudah bagus, kita diharuskan harus cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan memakai masker 2 lapis," ujarnya.
Penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat wajib dilakukan dalam seleksi tersebut. Di antaranya, peserta wajib melakukan swab tes RT-PCR kurun waktu maksimal 2x24 jam atau rapid test antigen kurun waktu maksimal 1x24 jam dengan hasil negatif/non reaktif.
Kedua, peserta menggunakan masker dobel berupa masker tiga lapis dan masker kain di bagian luar. Ketiga, jaga jarak minimal 1 meter. Keempat, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Kelima, ruang kegiatan maksimal diisi 30 persen dari kapasitas normal.
Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji meminta peserta yang mengikuti SKD untuk tetap disiplin melaksanakan prokes agar tidak terjadi penularan Covid -19.
"Kami tidak ingin seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) ini menjadi kluster baru penyebaran Covid-19," kata dia melalui keterangan resmi saat meninjau SKD bagi CPNS Kementerian PANRB di Kantor Regional 1 BKN Yogyakarta, Senin (6/9/2021).
Tes SKD yang dilaksanakan ditengah pandemi Covid-19, menurutnya membutuhkan kerja sama seluruh pihak untuk disiplin menerapkan prokes. “Panitia sudah berusaha menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap untuk menunjang prokes. Kami mengajak agar peserta benar-benar menjalankannya dengan maksimal,” tuturnya.
Atmaji juga memberikan apresiasi tinggi pada panitia pelaksana, karena menyiapkan tempat yang nyaman dan memberikan fasilitas terbaik pada pelaksanaan tes SKD Kementerian PANRB. Ia berharap peserta tes bisa mengerjakan soal sebaik mungkin, sehingga lulus dengan hasil terbaik.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, proses seleksi CASN dilakukan secara transparan dan akuntabel dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test_ (CAT). Sistem ini dapat mengurangi praktik korupsi, kolusi dan nepotisme dalam penerimaan CASN. "Untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan seleksi, nilai ujian dapat dipantau melalui live score," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bagus Sulistiyono, salah satu peserta tes SKD Kementerian PANRB sangat mengapresiasi pelaksanaan tes SKD tahun 2021. Menurutnya dibalik keterbatasan saat ini panitia seleksi menerapkan prokes yang sangat maksimal.
"Dari awal datang pelayanannya sudah bagus, kita diharuskan harus cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan memakai masker 2 lapis," ujarnya.
(nng)
tulis komentar anda