Fintech Wagely Beri Solusi Keuangan ke Pekerja Terdampak Pandemi
Rabu, 08 September 2021 - 21:50 WIB
Tobias meyakini, layanan EWA dari Wagely memiliki dampak sosial yang masif dengan memperhatikan nilai kemanusiaan untuk membangun hubungan yang harmonis antara perusahaan dan karyawannya. Keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Disatu sisi perusahaan sebenarnya ingin membantu keuangan karyawannya, misalnya melalui payroll loan atau kasbon, namun seringkali terkendala masalah cashflow dan kondisi ekonomi saat ini yang sangat berat. Dalam hal inilah solusi dari Wagely diperlukan.
Dia juga memaparkan skema penggunaan EWA yang inovatif namun sangat mudah dan sederhana serta yang terpenting dapat membantu karyawan yang membutuhkan dana darurat untuk kebutuhan mendesak dalam rumah tangga, pendidikan dan keperluan sehari-hari lainnya termasuk untuk tujuan pengobatan dan perawatan Covid-19.
“Setelah Wagely menyepakati perjanjian kerja sama dengan perusahaan yang berminat menggunakan layanan kami sebagai mitra, maka Wagely akan melakukan proses on-boarding untuk dapat terhubung ke sistem payroll perusahaan tersebut. Setelah tuntas, Wagely akan menyediakan suatu aplikasi yang dapat diunduh oleh para karyawan perusahaan mitra kami untuk melakukan registrasi dan setelahnya mereka dapat memperoleh sejumlah bagian dari gaji mereka lebih awal secara proporsional sesuai paycycle di perusahaan. Proses pencairan instan dan praktis melalui satu aplikasi,” ujar Tobias.
Tobias menambahkan untuk setiap pencairan gaji, Wagely mengenakan biaya transaksi yang terjangkau untuk dibayar karyawan tersebut berkisar hingga Rp50.000 untuk sekali penarikan tanpa ada bunga atau biaya tersembunyi apapun. Baru pada saat tanggal gajian, Wagely akan melakukan pemotongan atas gaji karyawan dengan jumlah setara dengan gaji yang telah ditarik lebih awal.
Misal mereka menarik total 1 juta pada tanggal 20 bulan berjalan, maka gaji mereka akan dipotong 1 juta pada tanggal gajian akhir bulan ini. Tentunya biaya transaksi ini jauh lebih ringan dibanding bunga yang tinggi dari pinjaman online ilegal.
“Namun perlu diperhatikan, penarikan gaji lebih awal ini bisa dilakukan hingga maksimal 70% dari gaji karyawan yang bersangkutan. Hal ini adalah untuk mencegah penyalahgunaan layanan kami, maka harus tetap dikontrol, dibimbing dan diawasi. Tujuan kami selain membantu meningkatkan kesehatan dan ketahanan keuangan pekerja adalah memberi edukasi terkait manajemen keuangan yang baik. Salah satu kunci kesehatan dan ketahanan keuangan adalah bijak melakukan pengelolaan uang,” pungkas Tobias.
Dia juga memaparkan skema penggunaan EWA yang inovatif namun sangat mudah dan sederhana serta yang terpenting dapat membantu karyawan yang membutuhkan dana darurat untuk kebutuhan mendesak dalam rumah tangga, pendidikan dan keperluan sehari-hari lainnya termasuk untuk tujuan pengobatan dan perawatan Covid-19.
“Setelah Wagely menyepakati perjanjian kerja sama dengan perusahaan yang berminat menggunakan layanan kami sebagai mitra, maka Wagely akan melakukan proses on-boarding untuk dapat terhubung ke sistem payroll perusahaan tersebut. Setelah tuntas, Wagely akan menyediakan suatu aplikasi yang dapat diunduh oleh para karyawan perusahaan mitra kami untuk melakukan registrasi dan setelahnya mereka dapat memperoleh sejumlah bagian dari gaji mereka lebih awal secara proporsional sesuai paycycle di perusahaan. Proses pencairan instan dan praktis melalui satu aplikasi,” ujar Tobias.
Tobias menambahkan untuk setiap pencairan gaji, Wagely mengenakan biaya transaksi yang terjangkau untuk dibayar karyawan tersebut berkisar hingga Rp50.000 untuk sekali penarikan tanpa ada bunga atau biaya tersembunyi apapun. Baru pada saat tanggal gajian, Wagely akan melakukan pemotongan atas gaji karyawan dengan jumlah setara dengan gaji yang telah ditarik lebih awal.
Misal mereka menarik total 1 juta pada tanggal 20 bulan berjalan, maka gaji mereka akan dipotong 1 juta pada tanggal gajian akhir bulan ini. Tentunya biaya transaksi ini jauh lebih ringan dibanding bunga yang tinggi dari pinjaman online ilegal.
“Namun perlu diperhatikan, penarikan gaji lebih awal ini bisa dilakukan hingga maksimal 70% dari gaji karyawan yang bersangkutan. Hal ini adalah untuk mencegah penyalahgunaan layanan kami, maka harus tetap dikontrol, dibimbing dan diawasi. Tujuan kami selain membantu meningkatkan kesehatan dan ketahanan keuangan pekerja adalah memberi edukasi terkait manajemen keuangan yang baik. Salah satu kunci kesehatan dan ketahanan keuangan adalah bijak melakukan pengelolaan uang,” pungkas Tobias.
(dar)
tulis komentar anda