Diminta Setor Rp30 Triliun ke Negara, 5 BUMN Ini Jadi Andalan
Senin, 13 September 2021 - 19:36 WIB
JAKARTA - Pemegang saham BUMN meminta perseroan negara terus meningkatkan kontribusinya kepada negara, khususnya dari aspek dividen. Meski di tengah pandemi Covid-19, kinerja dan kontribusi perusahaan pelat merah tidak boleh mengendur.
"Tentu, dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, kontribusi BUMN kepada negara tidak boleh turun," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir, Senin (13/9/2021).
Erick meminta manajemen terus menggenjot bisnis perusahaan agar bisa mendukung pendapatan negara saat ini. Dia meyakini, perseroan mampu meningkatkan dividen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Seebagai catatan, semula Kementerian BUMN menargetkan dividen BUMN 2021 sebesar Rp30-Rp35 triliun. Target tersebut lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yakni mencapai Rp40 triliun.
Namun, belakangan pemerintah merevisi target tersebut hingga di angka Rp30 triliun. Bahkan, estimasi dividen tahun ini masih tercatat rendah bila dibandingkan realisasinya di tahun 2020, di mana total setoran lima BUMN saja mencapai Rp45 triliun atau setara 90,6 persen dari total dividen pemerintah pada 2020.
Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, lima BUMN penyumbang dividen terbesar adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kontribusi sebesar 26,4 persen.
Selanjutnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 22,2 persen, PT Pertamina (Persero) 19,1 persen, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk 17,8 persen, dan PT BNI (Persero) Tbk 5,2 persen.
Target setoran dividen pada tahun depan pun masih tercatat rendah bila dibandingkan realisasi tahun lalu, di mana estimasi kontribusi perseroan berada di angka Rp35,6 triliun. Proyeksi itu dituangkan dalam Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2022.
Adapun pertimbangannya adalah kinerja perseroan dan makro ekonomi Indonesia mulai memasuki fase pemulihan secara perlahan pada awal tahun depan karena adanya vaksinasi Covid-19 yang dilakukan secara merata sepanjang 2021.
"Tentu, dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, kontribusi BUMN kepada negara tidak boleh turun," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir, Senin (13/9/2021).
Erick meminta manajemen terus menggenjot bisnis perusahaan agar bisa mendukung pendapatan negara saat ini. Dia meyakini, perseroan mampu meningkatkan dividen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Seebagai catatan, semula Kementerian BUMN menargetkan dividen BUMN 2021 sebesar Rp30-Rp35 triliun. Target tersebut lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yakni mencapai Rp40 triliun.
Namun, belakangan pemerintah merevisi target tersebut hingga di angka Rp30 triliun. Bahkan, estimasi dividen tahun ini masih tercatat rendah bila dibandingkan realisasinya di tahun 2020, di mana total setoran lima BUMN saja mencapai Rp45 triliun atau setara 90,6 persen dari total dividen pemerintah pada 2020.
Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, lima BUMN penyumbang dividen terbesar adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kontribusi sebesar 26,4 persen.
Selanjutnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 22,2 persen, PT Pertamina (Persero) 19,1 persen, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk 17,8 persen, dan PT BNI (Persero) Tbk 5,2 persen.
Target setoran dividen pada tahun depan pun masih tercatat rendah bila dibandingkan realisasi tahun lalu, di mana estimasi kontribusi perseroan berada di angka Rp35,6 triliun. Proyeksi itu dituangkan dalam Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2022.
Adapun pertimbangannya adalah kinerja perseroan dan makro ekonomi Indonesia mulai memasuki fase pemulihan secara perlahan pada awal tahun depan karena adanya vaksinasi Covid-19 yang dilakukan secara merata sepanjang 2021.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda