Jokowi Groundbreaking Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Senilai Rp15,6 Triliun
Rabu, 15 September 2021 - 10:29 WIB
JAKARTA - Pagi hari ini Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) melakukan groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat (Jabar). Pada kesempatan itu Jokowi didampingi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
“Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim hari ini groundbreaking pabrik industri baterai kendaraan listrik PT HKML Battery Indonesia, saya nyatakan dimulai,” ucap Jokowi, Rabu (15/9/2021).
Jokowi menyebut bahwa pabrik baterai kendaraan listrik ini tidak hanya pertama di Indonesia, tapi juga di Asia Tenggara (ASEAN). Nilai investasinya pun terbilang besar.
“Kita patut bersyukur hari ini bisa menyaksikan groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia. Bahkan pertama di Asia Tenggara dengan nilai investasi USD1,1 miliar (Rp15,6 triliun),” ungkapnya.
Pada kesempatan itu Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut pembangunan pabrik ini merupakan wujud keseriusan pemerintah untuk melakukan hilirisasi industri. Menurutnya era kejayaan komoditas bahan mentah sudah berakhir.
“Dan kita harus berani mengubah struktur ekonomi yang selama ini berbasis komoditas untuk masuk ke hilirisasi, masuk ke industrialisasi menjadi negara industri yang kuat dengan berbasis pada pengembangan inovasi teknologi,”pungkasnya.
Baca Juga
“Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim hari ini groundbreaking pabrik industri baterai kendaraan listrik PT HKML Battery Indonesia, saya nyatakan dimulai,” ucap Jokowi, Rabu (15/9/2021).
Jokowi menyebut bahwa pabrik baterai kendaraan listrik ini tidak hanya pertama di Indonesia, tapi juga di Asia Tenggara (ASEAN). Nilai investasinya pun terbilang besar.
“Kita patut bersyukur hari ini bisa menyaksikan groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia. Bahkan pertama di Asia Tenggara dengan nilai investasi USD1,1 miliar (Rp15,6 triliun),” ungkapnya.
Pada kesempatan itu Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut pembangunan pabrik ini merupakan wujud keseriusan pemerintah untuk melakukan hilirisasi industri. Menurutnya era kejayaan komoditas bahan mentah sudah berakhir.
“Dan kita harus berani mengubah struktur ekonomi yang selama ini berbasis komoditas untuk masuk ke hilirisasi, masuk ke industrialisasi menjadi negara industri yang kuat dengan berbasis pada pengembangan inovasi teknologi,”pungkasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda