Ekonomi Lumpuh, Afghanistan Hadapi Ancaman Kelaparan
Rabu, 15 September 2021 - 19:49 WIB
Sampai saat ini belum ada tanda-tanda pengakuan internasional atau gerakan membuka blokir lebih dari USD9 miliar cadangan devisa yang disimpan di luar Afghanistan. Meskipun para pejabat Taliban telah mengatakan tidak mengulangi aturan fundamentalis yang keras dari pemerintah sebelumnya, yang digulingkan oleh kampanye yang dipimpin AS setelah serangan 11 September 2001, mereka telah berjuang untuk meyakinkan dunia luar bahwa mereka telah benar-benar berubah.
Laporan luas tentang warga sipil yang terbunuh dan jurnalis serta lainnya dipukuli, dan keraguan tentang apakah hak-hak perempuan benar-benar akan dihormati di bawah interpretasi Taliban tentang hukum Islam, telah merusak kepercayaan.
Selain itu, ada ketidakpercayaan mendalam terhadap tokoh-tokoh senior pemerintah Taliban seperti menteri dalam negeri baru Sirajuddin Haqqani yang di cap Amerika Serikat sebagai teroris global. Bahkan kabarnya terjadi perpecahan di internal pemerintah dan desas-desusnya, Wakil Perdana Menteri Abdul Ghani Baradar tewas dalam baku tembak dengan pendukung Haqqani.
(nng)
tulis komentar anda