Sukses Terapkan Pembatasan, Ekonomi Selandia Baru Tumbuh 2,8% di Kuartal II
Kamis, 16 September 2021 - 11:43 WIB
JAKARTA - Ekonomi Selandia Baru dilaporkan tumbuh di fase tercepatnya pada kuartal kedua tahun ini. Badan Statistik Selandia Baru melaporkan, produk domestik bruto (PDB) Negara Kiwi itu melonjak 2,8% hingga Juni 2021, lebih tinggi dari perkiraan bank sentral (Reserve Bank of New Zealand/RBNZ) sebesar 0,7%.
Secara tahunan, PDB meningkat 17,4% yang didorong oleh sektor pariwisata, terutama setelah adanya pelonggaran pembatasan kunjungan dari dan ke Australia. Kabar positif itu juga hadir sebagai akibat dari berkurangnya angka pengangguran yang mencapai 4%, dan kenaikan inflasi tahunan menjadi 3,3% di atas target bank sentral, yakni 1-3%.
Menilik pergerakan valuta asing, dolar Selandia Baru meningkat 0,3% di area $0,7320, setelah data tersebut dirilis.
"Kami mengharapkan RBNZ dapat mencermati volatilitas jangka pendek dan mengurangi stimulus moneter melalui peningkatan suku bunga mulai bulan depan," kata Senior Ekonom ASB Bank, Mark Smith, dilansir Reuters, Kamis (16/9/2021).
RBNZ menunda kenaikan suku bunga pada bulan lalu menyusul kebijakan lockdown di negara tersebut imbas merebaknya varian Delta Covid-19 di Auckland.
Seperti diketahui, ekonomi Selandia Baru sempat pulih dari resesi dan berhasil membuka kembali ekonomi, yang sebagian besar terjadi karena keberhasilan penanganan atas Covid-19 melalui pembatasan yang ketat.
Selama berbulan-bulan, negara ini bebas dari virus sampai wabah jenis Delta mulai merebak pada Agustus lalu. Hal ini membuat otoritas setempat mengunci kota terbesar Auckland, tetapi masih membuka wilayah lainnya.
Ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mengalami kontraksi pada kuartal ketiga menyusul penerapan pembatasan. Namun, program percepatan vaksinasi dan akselerasi pengendalian virus dapat membuat ekonomi pulih lebih cepat.
"Mengingat ekonomi sedang mendapat tantangan, maka ada kemungkinan rebound ke depannya," kata ekonom Westpac Bank, Michael Gordon.
Secara tahunan, PDB meningkat 17,4% yang didorong oleh sektor pariwisata, terutama setelah adanya pelonggaran pembatasan kunjungan dari dan ke Australia. Kabar positif itu juga hadir sebagai akibat dari berkurangnya angka pengangguran yang mencapai 4%, dan kenaikan inflasi tahunan menjadi 3,3% di atas target bank sentral, yakni 1-3%.
Menilik pergerakan valuta asing, dolar Selandia Baru meningkat 0,3% di area $0,7320, setelah data tersebut dirilis.
"Kami mengharapkan RBNZ dapat mencermati volatilitas jangka pendek dan mengurangi stimulus moneter melalui peningkatan suku bunga mulai bulan depan," kata Senior Ekonom ASB Bank, Mark Smith, dilansir Reuters, Kamis (16/9/2021).
RBNZ menunda kenaikan suku bunga pada bulan lalu menyusul kebijakan lockdown di negara tersebut imbas merebaknya varian Delta Covid-19 di Auckland.
Seperti diketahui, ekonomi Selandia Baru sempat pulih dari resesi dan berhasil membuka kembali ekonomi, yang sebagian besar terjadi karena keberhasilan penanganan atas Covid-19 melalui pembatasan yang ketat.
Selama berbulan-bulan, negara ini bebas dari virus sampai wabah jenis Delta mulai merebak pada Agustus lalu. Hal ini membuat otoritas setempat mengunci kota terbesar Auckland, tetapi masih membuka wilayah lainnya.
Ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mengalami kontraksi pada kuartal ketiga menyusul penerapan pembatasan. Namun, program percepatan vaksinasi dan akselerasi pengendalian virus dapat membuat ekonomi pulih lebih cepat.
"Mengingat ekonomi sedang mendapat tantangan, maka ada kemungkinan rebound ke depannya," kata ekonom Westpac Bank, Michael Gordon.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda