Xi Jinping Bikin Geger: Stop Bangun PLTU di Luar Negeri, Berdampak ke RI?
Kamis, 23 September 2021 - 11:24 WIB
Janji Xi Jinping jelas menjadi sentimen buruk atas harga batu bara dunia. Pasalnya, di dalam negeri sendiri China juga mengurangi rencana pembangunan pembangkit listrik batu baranya.
Menurut analisis Greenpeace, pada paruh pertama tahun ini pemerintah provinsi China hanya menyetujui pembangunan 24 proyek pembangkit listrik berbasis batu bara baru. PLTU batubara yang disetujui sebesar 5,2GW atau turun sebesar 79% dari kapasitas batu bara yang disetujui pada periode yang sama tahun lalu.
Li Danqing, pemimpin proyek Greenpeace Asia Timur yang berbasis di Beijing, mengatakan para pembuat keputusan China menerima "sinyal yang beragam tentang batu bara". Sejak Presiden Xi Jinping mengumumkan target iklim 2030 yang baru pada bulan April, pemerintah daerah telah memperlambat persetujuan untuk pembangkit listrik baru.
Jika harga batu bara anjlok jelas akan berdampak pada sektor batu bara Indonesia. Batu bara bersama sawit masih menjadi andalan Indonesia untuk mendulang devisa. Apalagi saat ini harga batu bara tengah membara. Agustus kemarin harga batu bara acuan menembus USD130,99 per ton, rekor tertinggi sepanjang satu dekade.
Data BPS menunjukkan di sepanjang semester I tahun ini nilai ekspor nonmigas Indonesia mencapai USD97,06 miliar. Dari angka itu, ekspor batu bara menyumbang sekitar 13,08% atau senilai USD12,70 miliar, tumbuh 35,7% secara tahunan.
China sendiri merupakan salah satu negara pengimpor batu bara terbesar dari Indonesia. Tahun lalu ekspor batu bara ke China mencapai 62 juta ton, tahun 2019 sebanyak 65,67 juta ton, dan 48,14 juta ton di tahun 2018.
Untuk tahun ini Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) memperkirakan ekspor batu bara ke China mencapai 200 juta ton senilai Rp20,6 triliun. Angka itu digadang-gadang usai APBI meneken perjanjian dengan CCTDA (China Coal Transportation and Distribution).
Kini,setelah Xi Jinping mengucap janji, publik dunia fokus pada beberapa pertanyaan? Kapan ini akan berlaku? Apakah akan mencakup pembangkit listrik baru yang disetujui tetapi belum dibangun? Ya kita tunggu lagi kabar mengejutkan dari Xi Jinping.
Menurut analisis Greenpeace, pada paruh pertama tahun ini pemerintah provinsi China hanya menyetujui pembangunan 24 proyek pembangkit listrik berbasis batu bara baru. PLTU batubara yang disetujui sebesar 5,2GW atau turun sebesar 79% dari kapasitas batu bara yang disetujui pada periode yang sama tahun lalu.
Li Danqing, pemimpin proyek Greenpeace Asia Timur yang berbasis di Beijing, mengatakan para pembuat keputusan China menerima "sinyal yang beragam tentang batu bara". Sejak Presiden Xi Jinping mengumumkan target iklim 2030 yang baru pada bulan April, pemerintah daerah telah memperlambat persetujuan untuk pembangkit listrik baru.
Jika harga batu bara anjlok jelas akan berdampak pada sektor batu bara Indonesia. Batu bara bersama sawit masih menjadi andalan Indonesia untuk mendulang devisa. Apalagi saat ini harga batu bara tengah membara. Agustus kemarin harga batu bara acuan menembus USD130,99 per ton, rekor tertinggi sepanjang satu dekade.
Data BPS menunjukkan di sepanjang semester I tahun ini nilai ekspor nonmigas Indonesia mencapai USD97,06 miliar. Dari angka itu, ekspor batu bara menyumbang sekitar 13,08% atau senilai USD12,70 miliar, tumbuh 35,7% secara tahunan.
China sendiri merupakan salah satu negara pengimpor batu bara terbesar dari Indonesia. Tahun lalu ekspor batu bara ke China mencapai 62 juta ton, tahun 2019 sebanyak 65,67 juta ton, dan 48,14 juta ton di tahun 2018.
Baca Juga
Untuk tahun ini Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) memperkirakan ekspor batu bara ke China mencapai 200 juta ton senilai Rp20,6 triliun. Angka itu digadang-gadang usai APBI meneken perjanjian dengan CCTDA (China Coal Transportation and Distribution).
Kini,setelah Xi Jinping mengucap janji, publik dunia fokus pada beberapa pertanyaan? Kapan ini akan berlaku? Apakah akan mencakup pembangkit listrik baru yang disetujui tetapi belum dibangun? Ya kita tunggu lagi kabar mengejutkan dari Xi Jinping.
(uka)
tulis komentar anda