PII Berupaya Turut Gerakkan Ekonomi dan Bangun Sistem Kesehatan Masyarakat
Sabtu, 25 September 2021 - 06:48 WIB
“Kemudian apa yang sudah PII lakukan? Selama ini kelihatannya urusan kesehatan murni urusan dokter saja. Padahal kita tahu dibalik dokter itu ada teknologi. Dokter selama ini bekerja, semua menggunakan teknologi. Teknologi kesehatan itu kan sumbernya berasal dari para insinyur,” ujar Heru Dewanto.
(Baca juga:Total 100 Insinyur Indonesia Lanjutkan Proyek Jet Tempur KF-21/IF-X di Korsel)
Di dunia, lanjut Heru Dewanto, hal tersebut sudah umum terjadi. Tapi di Indonesia masih belum terlalu umum bahwa di dunia kesehatan melibatkan pemikiran para insinyur. “Untuk itulah kami mengajak para insinyur untuk maju ke depan, bersama-sama menjadi pilar ketahanan kesehatan nasional bersama dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya,” katanya.
Tentu para insinyur harus menguasai teknologi kesehatan yang dibutuhkan para tenaga kesehatan. “Karena itu, kami berkomunikasi dengan asosiasi kesehatan, produsen alat kesehatan, industri kesehatan dan lain sebagainya, untuk memahami apa kebutuhan dan syarat-syarat di dunia kesehatan,” katanya.
Berikutnya, pihaknya mengadakan business maching dengan industri-industri alat kesehatan. “Tapi ujungnya adalah penguasaan teknologi harus dilakukan para insinyur di Indonesia ini,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Rapimnas PII 2021 Qiqi Asmara mengatakan, berdasarkan AD/ART PII Tahun 2019 dinyatakan bahwa Rapimnas diselenggarakan oleh pengurus pusat untuk menjabarkan, mengevaluasi program kerja, dan/atau mengambil keputusan organisasi.
(Baca juga:Total 100 Insinyur Indonesia Lanjutkan Proyek Jet Tempur KF-21/IF-X di Korsel)
Di dunia, lanjut Heru Dewanto, hal tersebut sudah umum terjadi. Tapi di Indonesia masih belum terlalu umum bahwa di dunia kesehatan melibatkan pemikiran para insinyur. “Untuk itulah kami mengajak para insinyur untuk maju ke depan, bersama-sama menjadi pilar ketahanan kesehatan nasional bersama dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya,” katanya.
Tentu para insinyur harus menguasai teknologi kesehatan yang dibutuhkan para tenaga kesehatan. “Karena itu, kami berkomunikasi dengan asosiasi kesehatan, produsen alat kesehatan, industri kesehatan dan lain sebagainya, untuk memahami apa kebutuhan dan syarat-syarat di dunia kesehatan,” katanya.
Berikutnya, pihaknya mengadakan business maching dengan industri-industri alat kesehatan. “Tapi ujungnya adalah penguasaan teknologi harus dilakukan para insinyur di Indonesia ini,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Rapimnas PII 2021 Qiqi Asmara mengatakan, berdasarkan AD/ART PII Tahun 2019 dinyatakan bahwa Rapimnas diselenggarakan oleh pengurus pusat untuk menjabarkan, mengevaluasi program kerja, dan/atau mengambil keputusan organisasi.
(dar)
Lihat Juga :
tulis komentar anda