PII Berupaya Turut Gerakkan Ekonomi dan Bangun Sistem Kesehatan Masyarakat

Sabtu, 25 September 2021 - 06:48 WIB
loading...
PII Berupaya Turut Gerakkan Ekonomi dan Bangun Sistem Kesehatan Masyarakat
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto menyampaikan sambutan pada acara pembukaan Rapimnas PII, di Aula Politeknik Batam, Batam Centre, Jumat (24/9/2021).
A A A
JAKARTA - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat mengimbau seluruh anggotanya untuk menguasai teknologi kesehatan. Pandemi Covid-19 merupakan momen yang tepat bagi para insinyur untuk menciptakan teknologi alat kesehatan yang bisa digunakan oleh tenaga kesehatan dalam menangani pasien Covid-19.

(Baca juga:KLHK Berikan Penghargaan kepada 454 Insinyur Profesional Teknik Kehutanan)

Hal itu dikatakan Ketua Umum PII Pusat Heru Dewanto dalam webinar nasional PII yang digelar di Aula Politeknik Negeri Batam, Jumat (24/9/2021). Webinar yang mengusung tema 'Peran Insinyur untuk Menggerakkan Ekonomi dan Membangun Sistem Kesehatan Masyarakat' ini dilakukan secara daring dan luring. Webinar ini memaparkan dan mempersiapkan para insinyur pada saat pandemi Covid-19 menuju era endemi.

Webinar ini digelar sebagai salah satu rangkaian kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PII Tahun 2021 yang digelar selama tiga hari di Batam yakni di Politeknik Negeri Batam dan di Swiss Belhotel.

(Baca juga:Kebutuhan Insinyur di Indonesia Masih Tinggi)

Kegiatan ini rencananya dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Deputi Bappenas Amalia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Ketua Umum Kadin Pusat, Ketua Pelaksana Dewan TIK Nasional, Rektor UGM, Rektor Universitas Padjajaran, Sekjen Gakeslab, dan juga melibatkan seluruh jajaran pengurus PII pusat, pengurus PII wilayah, dan pengurus PII cabang di seluruh Indonesia.

“Endemi ini juga, kita harus berhati-hati. Kenapa? Karena endemi untuk Covid-19 ini mungkin bisa berbeda dengan endemi demam berdarah misalnya penanganannya. Endemi Covid-19 disalurkan lewat manusia, sehingga ada kekhawatiran muncul yang namanya hyper endemi misalnya,” ujar Heru Dewanto.

(Baca juga:Pembangunan IKN Baru, Bappenas Teken MoU dengan Persatuan Insinyur)

Untuk itulah, lanjutnya, para insinyur harus bisa mengawal proses ini sampai menjadi endemi. Untuk itulah, maka membangun kemandirian dan ketahanan kesehatan perlu dilaksanakan.

“Kemudian apa yang sudah PII lakukan? Selama ini kelihatannya urusan kesehatan murni urusan dokter saja. Padahal kita tahu dibalik dokter itu ada teknologi. Dokter selama ini bekerja, semua menggunakan teknologi. Teknologi kesehatan itu kan sumbernya berasal dari para insinyur,” ujar Heru Dewanto.

(Baca juga:Total 100 Insinyur Indonesia Lanjutkan Proyek Jet Tempur KF-21/IF-X di Korsel)

Di dunia, lanjut Heru Dewanto, hal tersebut sudah umum terjadi. Tapi di Indonesia masih belum terlalu umum bahwa di dunia kesehatan melibatkan pemikiran para insinyur. “Untuk itulah kami mengajak para insinyur untuk maju ke depan, bersama-sama menjadi pilar ketahanan kesehatan nasional bersama dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya,” katanya.

Tentu para insinyur harus menguasai teknologi kesehatan yang dibutuhkan para tenaga kesehatan. “Karena itu, kami berkomunikasi dengan asosiasi kesehatan, produsen alat kesehatan, industri kesehatan dan lain sebagainya, untuk memahami apa kebutuhan dan syarat-syarat di dunia kesehatan,” katanya.

Berikutnya, pihaknya mengadakan business maching dengan industri-industri alat kesehatan. “Tapi ujungnya adalah penguasaan teknologi harus dilakukan para insinyur di Indonesia ini,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Rapimnas PII 2021 Qiqi Asmara mengatakan, berdasarkan AD/ART PII Tahun 2019 dinyatakan bahwa Rapimnas diselenggarakan oleh pengurus pusat untuk menjabarkan, mengevaluasi program kerja, dan/atau mengambil keputusan organisasi.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1769 seconds (0.1#10.140)