RUPSLB BRI Agro Setujui Pergantian Nama dan Rights Issue
Senin, 27 September 2021 - 18:07 WIB
Kaspar menjelaskan, Digital Journey BRI Agro akan melakukan transformasi berdasarkan 3 pilar yaitu digital, digitize, dan revamp. Digital, yaitu pengembangan produk digital baik dari sisi lending dan saving secara end-to-end sebagai aspirasi digital attacker BRI Group.
Digitize, yaitu proses bisnis digitalization yang merupakan pengembangan bisnis yang dilakukan secara O2O (online to offline). Lalu, Revamp, yaitu penataan kembali bisnis yang telah ada yang difokuskan pada shifting portofolio, revamp branch, mengoptimalkan efisiensi proses bisnis dan memperkuat people & culture.
Pada kesempatan tesebut, Manajemen BRI Agro juga menyampaikan bahwa kinerja Perseroan diperkirakan akan mengalami perlambatan dikarenakan dengan upaya Perseroan untuk menata kembali portfolio bisnisnya menjadi fokus pada pengembangan bisnis digital.
Untuk itu, di semester dua tahun ini Perseroan telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi hingga akhir tahun 2021 untuk membawa bank kembali ke tingkat yang lebih sehat. Harapannya mulai tahun 2022 Perseroan telah siap sepenuhnya memasuki era bisnis digital.
Manajemen juga menyampaikan, langkah transformasi ini tetap memperhatikan good corporate governance, pengelolaan manajemen risiko dan persyaratan kecukupan pemenuhan modal minimum yang ditetapkan oleh regulator.
Salah satu wujud nyata yang telah dilakukan Perseroan untuk merealisasikan aspirasi layanan digital adalah melalui penguatan people & culture seperti merekrut bakat-bakat digital terbaik di industri agar dapat menyediakan solusi perbankan digital terbaik bagi seluruh nasabah.
Selain itu Perseroan juga melakukan proses transformasi terhadap bagian lainnya seperti Network, Infrastructure, Model Bisnis, Produk dan Layanan, serta Portfolio Kredit baik dalam hal ticket size maupun kualitas.
Untuk membangun infrastruktur keuangan digital bagi pelaku gig economy dan mengakselerasi proses transformasi yang dijalani. Perseroan berencana untuk membangun pondasi keuangan yang kuat untuk model bisnis baru melalui penguatan permodalan.
Rencananya Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,15 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham yang akan ditawarkan melalui PMHMETD atau 9,96% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Digitize, yaitu proses bisnis digitalization yang merupakan pengembangan bisnis yang dilakukan secara O2O (online to offline). Lalu, Revamp, yaitu penataan kembali bisnis yang telah ada yang difokuskan pada shifting portofolio, revamp branch, mengoptimalkan efisiensi proses bisnis dan memperkuat people & culture.
Pada kesempatan tesebut, Manajemen BRI Agro juga menyampaikan bahwa kinerja Perseroan diperkirakan akan mengalami perlambatan dikarenakan dengan upaya Perseroan untuk menata kembali portfolio bisnisnya menjadi fokus pada pengembangan bisnis digital.
Untuk itu, di semester dua tahun ini Perseroan telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi hingga akhir tahun 2021 untuk membawa bank kembali ke tingkat yang lebih sehat. Harapannya mulai tahun 2022 Perseroan telah siap sepenuhnya memasuki era bisnis digital.
Manajemen juga menyampaikan, langkah transformasi ini tetap memperhatikan good corporate governance, pengelolaan manajemen risiko dan persyaratan kecukupan pemenuhan modal minimum yang ditetapkan oleh regulator.
Salah satu wujud nyata yang telah dilakukan Perseroan untuk merealisasikan aspirasi layanan digital adalah melalui penguatan people & culture seperti merekrut bakat-bakat digital terbaik di industri agar dapat menyediakan solusi perbankan digital terbaik bagi seluruh nasabah.
Selain itu Perseroan juga melakukan proses transformasi terhadap bagian lainnya seperti Network, Infrastructure, Model Bisnis, Produk dan Layanan, serta Portfolio Kredit baik dalam hal ticket size maupun kualitas.
Untuk membangun infrastruktur keuangan digital bagi pelaku gig economy dan mengakselerasi proses transformasi yang dijalani. Perseroan berencana untuk membangun pondasi keuangan yang kuat untuk model bisnis baru melalui penguatan permodalan.
Rencananya Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,15 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham yang akan ditawarkan melalui PMHMETD atau 9,96% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Lihat Juga :
tulis komentar anda