Terungkap, Selain Evergrande Ada Grup Properti China Lain Terjerat Utang Jumbo
Selasa, 05 Oktober 2021 - 14:16 WIB
JAKARTA - Sektor properti di China terus mengalami tekanan. Usai babak belur dihantam krisis utang Evergrande Group yang masih belum terang, baru-baru ini China menghadapi masalah baru di mana sebuah grup holding properti lainnya juga melewatkan kewajibannya untuk membayar obligasi.
Fantasia Holdings Group Co. Ltd gagal membayar bunga obligasi sebesar USD205,7 juta atau setara Rp2,9 triliun yang telah jatuh tempo pada Senin (4/10/2021) lalu. Hal ini menjadikan Fantasia sebagai pengembang properti terbaru China yang ikut terjerembab ke dalam krisis utang dan terancam gagal bayar.
Sementara unit properti Fantasia yakni Colour Life Services Group juga melewatkan pembayaran utangnya sebesar CNY700 juta atau Rp1,5 triliun yang juga jatuh tempo pada Senin lalu.
"Pihak direksi serta dewan komisaris akan menilai dampak potensial terhadap kondisi keuangan dan posisi kas dari grup yang berasal dari gagalnya pembayaran (bunga) obligasi," demikian menurut pernyataan Fantasia Holdings yang berbasis di wilayah Shenzhen China, dilansir Reuters, Selasa (5/10/2021).
Menyusul kejadian tersebut, harga obligasi Fantasia Holdings juga ikut merosot pada Senin lalu sebagai imbas dari spekulasi bahwa hal ini dapat membuat utang grup bertambah.
Saat ini, sektor properti China sedang berada dalam tekanan bertubi-tubi. Grup Evergrande yang masih menderita karena persoalan utang dikabarkan sedang menuju upaya restrukturisasi.
Kabar terakhir, perdagangan saham Evergrande dan unit propertinya telah dihentikan sementara di bursa Hong Kong dan China, menunggu kejelasan pembayaran utang dari perusahaan.
Fantasia Holdings Group Co. Ltd gagal membayar bunga obligasi sebesar USD205,7 juta atau setara Rp2,9 triliun yang telah jatuh tempo pada Senin (4/10/2021) lalu. Hal ini menjadikan Fantasia sebagai pengembang properti terbaru China yang ikut terjerembab ke dalam krisis utang dan terancam gagal bayar.
Sementara unit properti Fantasia yakni Colour Life Services Group juga melewatkan pembayaran utangnya sebesar CNY700 juta atau Rp1,5 triliun yang juga jatuh tempo pada Senin lalu.
"Pihak direksi serta dewan komisaris akan menilai dampak potensial terhadap kondisi keuangan dan posisi kas dari grup yang berasal dari gagalnya pembayaran (bunga) obligasi," demikian menurut pernyataan Fantasia Holdings yang berbasis di wilayah Shenzhen China, dilansir Reuters, Selasa (5/10/2021).
Menyusul kejadian tersebut, harga obligasi Fantasia Holdings juga ikut merosot pada Senin lalu sebagai imbas dari spekulasi bahwa hal ini dapat membuat utang grup bertambah.
Saat ini, sektor properti China sedang berada dalam tekanan bertubi-tubi. Grup Evergrande yang masih menderita karena persoalan utang dikabarkan sedang menuju upaya restrukturisasi.
Kabar terakhir, perdagangan saham Evergrande dan unit propertinya telah dihentikan sementara di bursa Hong Kong dan China, menunggu kejelasan pembayaran utang dari perusahaan.
(ind)
tulis komentar anda