Petani Milenial Cianjur Tembus Supermarket Korea di Jakarta

Kamis, 07 Oktober 2021 - 09:22 WIB
“Sudah saatnya anak muda melanjutkan tongkat estafet pertanian. Semangat jadi kunci bagi petani, termasuk petani milenial untuk terus produktif. Terlebih, pertanian kini menjadi bisnis yag menguntungkan. Tak repot lagi dikerjakan setelah ditopang teknologi informasi. Bisa dikendalikan dan dipantau smartphone,” kata Dedi.

Ketertarikan Satria pada pertanian, tak lepas dari peran ayahnya, Santoso, petani sekaligus Ketua P4S Agro Farm Cianjur, yang berupaya menanamkan cinta pertanian pada putranya sejak usia belia.

(Baca juga:Luncurkan Petani Milenial Komoditas Lebah Madu, Ridwan Kamil: Tinggal di Desa Rezeki Kota)

“Sektor pertanian sangat menjanjikan. Jangan malu menjadi anak petani. Kamu harus membuktikan anak petani mampu menjadi petani sukses,” kata Satria mengutip pesan ayahnya sebagai pemicu semangat.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menilai langkah Satria membuktikan bahwa sektor pertanian dapat dikerjakan siapa saja, khususnya generasi muda, dan Satria memberi contoh bagaimana mengelola pertanian secara bisnis yang berorientasi laba.

“Cirinya, dengan mengembangkan produksi bernilai tambah sebagai manifestasi pertanian maju, mandiri dan modern yang menguasai sektor hulu hingga ke hilir,” kata Kapusdik Idha WA yang juga Direktur Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS).

Lahir dan besar di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Cianjur memberi peluang bagi Satria mewujudkan tekad dan ambisinya. Apalagi, Cianjur dikenal sebagai pemasok komoditas hortikultura unggulan ke Jakarta dan Bandung hingga ke mancanegara.

(Baca juga:Petani Milenial Indramayu Kembangkan Sistem Pertanian Berbasis Android)

Bermodalkan uang saku kuliah, dia memulai budidaya hortikultura khas Cianjur plus zucchini, sayur dari spesies cucurbita pepo, kerap disebut summer squash karena berkaitan dengan squash lain seperti melon dan timun.

“Orang tua tidak memberi modal khusus, hanya uang saku, yang saya tabung untuk modal usaha. Usaha tani menjanjikan dan menguntungkan. Bisa dilakukan di mana saja dan tidak akan berhenti selama orang masih butuh makan,” katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More