Jokowi: Kita Punya Cadangan Tembaga Sangat Besar, Tapi Banyak yang Enggak Tahu
Selasa, 12 Oktober 2021 - 12:32 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengungkapkan, Indonesia memiliki cadangan tembaga sangat besar. Namun sayang, banyak yang tidak tahu mengenai kondisi ini. Potensi tersebut ditekankan olehnya harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Demikian dikatakan Jokowi saat meresmikan peletakan batu pertama pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Provinsi Jawa Timur, Selasa (12/10/2021).
"Negara kita Indonesia memiliki cadangan tembaga yang besar. Sangat besar. Masuk kategori tujuh negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia. Ini yang banyak kita nggak tahu. Potensi yang sangat besar ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya, sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dengan menciptakan nilai tambah setinggi-tingginya bagi ekonomi kita," ucap Presiden Jokowi.
Jokowi tidak ingin Indonesia memiliki tambang, tetapi smelter atau hilirisasinya ada di negara lain. Misalnya Spanyol dan Jepang, nantinya nilai tambahnya masuk ke negara tersebut. Padahal tambangnya punya Indonesia.
"Inilah kenapa smelter Freeport dibangun di dalam negeri yaitu di Gresik Provinsi Jatim. Karena itu ini adalah sebuah kebijakan strategis terkait dengan industri tambang. Setelah kita menguasai 51% saham Freeport dan saat itu juga kita mendorong agar Freeport membangun smelter di dalam negeri. Sekali lagi, kita ingin nilai tambah ada di sini," pungkas dia.
Demikian dikatakan Jokowi saat meresmikan peletakan batu pertama pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Provinsi Jawa Timur, Selasa (12/10/2021).
"Negara kita Indonesia memiliki cadangan tembaga yang besar. Sangat besar. Masuk kategori tujuh negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia. Ini yang banyak kita nggak tahu. Potensi yang sangat besar ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya, sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dengan menciptakan nilai tambah setinggi-tingginya bagi ekonomi kita," ucap Presiden Jokowi.
Jokowi tidak ingin Indonesia memiliki tambang, tetapi smelter atau hilirisasinya ada di negara lain. Misalnya Spanyol dan Jepang, nantinya nilai tambahnya masuk ke negara tersebut. Padahal tambangnya punya Indonesia.
"Inilah kenapa smelter Freeport dibangun di dalam negeri yaitu di Gresik Provinsi Jatim. Karena itu ini adalah sebuah kebijakan strategis terkait dengan industri tambang. Setelah kita menguasai 51% saham Freeport dan saat itu juga kita mendorong agar Freeport membangun smelter di dalam negeri. Sekali lagi, kita ingin nilai tambah ada di sini," pungkas dia.
(akr)
tulis komentar anda