Bangkitkan Industri Film Nasional, Kemenparekraf Siapkan 3 Program Bantuan
Rabu, 13 Oktober 2021 - 14:26 WIB
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemparekraf ) melalui sejumlah program mendorong industri film untuk kembali bangkit. Kemenparekraf menyusun tiga program untuk membantu industri film Tanah Air.
"Sebelum pandemi, kontribusi industri film ke PDB sangat tinggi, mencapai Rp 15 triliun," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo, Rabu (13/10/2021).
Untuk mengembalikan hal itu, jelas Angela, Kemenparekraf menyiapkan program yang meliputi dukungan untuk promosi film, membantu produksi, hingga mengembalikan penonton ke bioskop.
"Pertama kami mengajak para industri film untuk segera menanyangkan beberapa film yang telah selesai produksi untuk tayang di bioskop, nanti kami bantu promosinya," tuturnya.
Sementara program kedua, lanjut dia, Kemenparekraf membantu pendanaan beberapa film, mulai dari film layar lebar, film pendek hingga film dokumenter.
Meskipun program ini masih dalam tahap finalisasi, Kemenparekraf telah menyiapkan dana sebesar Rp15 miliar yang nantinya akan dialokasikan untuk 60 film, atau maksimal Rp250 juta untuk setiap rumah produksi.
Untuk memutar roda perekonomian, Kemenparekraf juga membantu merangsang masyarakat untuk kembali ke bioskop. Prokes ketat diberikan kepada siapapun yang akan masuk sesuai dengan anjuran dari pemerintah dan Satgas Covid.
"Melalui itu semua, kami yakin industri film akan kembali berjaya. Peluang kembali menarik lapangan kerja akan terlihat. Sehingga ekonomi kembali berputar," kata Angela.
Ketua Umum Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi) Edwin Nazir menyambut baik langkah yang dilakukan Kemenparekraf tersebut. Dia mengakui bahwa saat pandemi ini industri film menjadi salah satu sektor yang terpuruk. Banyak produsen film berhenti berproduksi seiring ditutupnya sejumlah bioskop.
"Saat ini kan industri sudah kembali aktif. Saya harapkan ini akan membawa industri film kembali berjaya," tandasnya.
"Sebelum pandemi, kontribusi industri film ke PDB sangat tinggi, mencapai Rp 15 triliun," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo, Rabu (13/10/2021).
Untuk mengembalikan hal itu, jelas Angela, Kemenparekraf menyiapkan program yang meliputi dukungan untuk promosi film, membantu produksi, hingga mengembalikan penonton ke bioskop.
"Pertama kami mengajak para industri film untuk segera menanyangkan beberapa film yang telah selesai produksi untuk tayang di bioskop, nanti kami bantu promosinya," tuturnya.
Sementara program kedua, lanjut dia, Kemenparekraf membantu pendanaan beberapa film, mulai dari film layar lebar, film pendek hingga film dokumenter.
Meskipun program ini masih dalam tahap finalisasi, Kemenparekraf telah menyiapkan dana sebesar Rp15 miliar yang nantinya akan dialokasikan untuk 60 film, atau maksimal Rp250 juta untuk setiap rumah produksi.
Untuk memutar roda perekonomian, Kemenparekraf juga membantu merangsang masyarakat untuk kembali ke bioskop. Prokes ketat diberikan kepada siapapun yang akan masuk sesuai dengan anjuran dari pemerintah dan Satgas Covid.
"Melalui itu semua, kami yakin industri film akan kembali berjaya. Peluang kembali menarik lapangan kerja akan terlihat. Sehingga ekonomi kembali berputar," kata Angela.
Ketua Umum Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi) Edwin Nazir menyambut baik langkah yang dilakukan Kemenparekraf tersebut. Dia mengakui bahwa saat pandemi ini industri film menjadi salah satu sektor yang terpuruk. Banyak produsen film berhenti berproduksi seiring ditutupnya sejumlah bioskop.
"Saat ini kan industri sudah kembali aktif. Saya harapkan ini akan membawa industri film kembali berjaya," tandasnya.
(fai)
tulis komentar anda