Kartini Sjahrir, Adik Menko Luhut Resmi Jabat Komisaris Lippo Karawaci

Rabu, 13 Oktober 2021 - 19:19 WIB
Pada lain sisi, penunjukkan dua sosok wanita profesional itupun sejalan dengan kemauan Lippo yang ingin menciptakan pembangunan berkelanjutan dari segala sisi, termasuk lingkungan kerja inklusif.

Target besar itu mulai diinisiasi Lippo yang kini sangat fokus menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan.

“Ada banyak komitmen kami menciptakan hal tersebut, mulai dari sisi hulu bisnis agar senantiasa merujuk kepada nilai ramah lingkungan, penataan bisnis pun wajib memuat nilai tersebut. Contohnya adalah setiap aset komersial kami bangun didasarkan pada banyak inovasi dan manajemen yang sangat minim konsumsi energi, bahkan kami melakukan pengelolaan air limbah juga,” kata John.

Adanya perubahan visi korporat sejalan dengan penunjukkan Gita Irmasari dan Kartini Sjahrir. Sosok Gita Irmasari, sebelumnya menjabat Head of Project & Developments PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), merupakan seorang profesional yang sangat mengerti dengan visi pembangunan yang ramah lingkungan.

Selama sembilan tahun bergabung dengan LPKR, jebolan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) itu pernah mengepalai Divisi Health & Safety Enivronment, PMO and Quality Control LPKR. Profesionalitas Gita telah teruji dan diakui, salah satunya dipercaya sebagai salah satu dewan juri Kompetisi Penataan Kampung Kumuh Lingkup Rukun Warga.



Dengan pengalaman yang dimiliki, sosok Gita yang sarat pengalaman dan kemampuan memimpin bisnis Lippo sangat sesuai tuntutan nilai ramah lingkungan yang menjadi perhatian dari konsumen.

Sedangkan nama Nurmala Kartini Sjahrir sudah tak asing lagi bagi Lippo. Kartini merupakan adik dari Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan telah menjabat sebagai Komisaris Independen di RS Siloam sejak 2018. Intelektual dengan latar belakang Antropologi tersebut merupakan pegiat sosial yang memiliki perhatian terhadap isu keadilan sosial maupun lingkungan.

Sejak masa kuliah, Kartini telah terlibat aktif dalam kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia. Berbagai hutan ditempuh dan puncak gunung dia daki bersama rekan-rekannya termasuk almarhum tokoh aktivis 1966 Soe Hok Gie.

Mantan Duta Besar RI untuk Argentina itu juga pernah menjabat sebagai penasihat senior tentang perubahan iklim di Kemenko Marves. Memiliki pengalaman dalam pendidikan ketika ditunjuk sebagai Wali Amanat Universitas Sumatera Utara (USU) Penyandang gelar doctor dari Boston University itupun dianggap cocok untuk mengawasi arah PT Lippo Karawaci Tbk. untuk menjangkau kiblat pembangunan ekonomi berkesinambungan yang memiliki fokus pada masalah kesetaraan gender, kehidupan sosial yang harmonis, serta pelestarian lingkungan hidup.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More