Melirik Peluang Digitalisasi Industri F&B dan Perhotelan di Indonesia
Kamis, 14 Oktober 2021 - 20:13 WIB
JAKARTA - Industri makanan dan minuman (F&B) di Indonesia terus mencatat pertumbuhan positif beberapa tahun terakhir. Tak heran industri F&B selalu dapat mengikuti dan bertahan di tengah perkembangan zaman atau tren saat ini, termasuk kemajuan teknologi.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), di tengah pandemi Covid-19, industri F&B mampu mencatat pertumbuhan positif di angka 2,95% pada kuartal II-2021 dan memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 6,66%.
Di lain sisi, perkembangan teknologi di Indonesia terbilang cukup tinggi. Mengacu pada data Kepios Singapura, pertumbuhan pengguna internet di Indonesia pada 2019-2020 mencapai 17% atau sekitar 25 juta pengguna dan telah menyentuh angka 175,4 juta pengguna pada Januari 2020.
Melirik fakta di balik jumlah pengguna internet yang tumbuh begitu cepat di Indonesia, industri F&B dan perhotelan (hospitality) dapat meraup peluang untuk melakukan ekspansi bisnis dan menggaet pasar yang lebih luas. Selain itu, pesatnya kemajuan teknologi mendorong dunia bisnis untuk melakukan transformasi digital dalam menjalankan usahanya, tak lain adalah untuk peningkatan profit dan daya saing.
Hal inilah yang mendorong Informa Markets sebagai perusahaan penyedia platform penyelenggara pameran terkemuka di dunia bagi industri, pasar spesialis, dan komunitas untuk berdagang, berinovasi dan tumbuh, untuk meluncurkan Saladplate Indonesia. Sebuah marketplace B2B (business to business) khusus produk F&B dan perhotelan pertama di Indonesia.
Berdasarkan data Informa Markets, sebagai salah satu industri yang dominan di Indonesia, pendapatan dari industri F&B diproyeksikan mencapai USD2,884 juta di tahun 2021. Hal tersebut yang membuat saladplate.com optimis untuk melebarkan sayap dan berekspansi di pasar Indonesia melalui Saladplate Indonesia yang sepenuhnya memiliki basis konten lokal mulai dari bahasa, harga, serta domain web yang digunakan.
Saladplate Indonesia dibentuk dan dikembangkan secara langsung oleh Saladplate internasional. Dalam penyediaan platform dan peluncurannya, Saladplate menggandeng mitra yakni Food Market Hub (FMH), sebuah perusahaan rintisan asal Malaysia yang bergerak di bidang digitalisasi industri F&B.
Senior Manager Digital Marketing & Operations, Digital Business & Advanced Analytics-Asia, May Hu mengatakan, Industri F&B di Asia tenggara khususnya di Indonesia didominasi oleh pebisnis UMKM yang sistem operasionalnya masih terpecah-pecah dan belum terintegrasi. Sehingga Indonesia butuh sebuah platform yang dengan mudah memfasilitasi pebisnis lokal meningkatkan profit dengan mengatur cost lebih agar efisien melalui sistem yang terintegrasi secara digital.
"Hadirnya Saladplate Indonesia diharapkan mampu mendorong digitalisasi dan memangkas proses manual dalam industri F&B dan perhotelan sehingga bisnis yang dijalankan dapat lebih efisien. Pun pebisnis dapat meningkatkan daya saing dan melebarkan pasarnya untuk menciptakan peluang baru untuk terus tumbuh dan berkembang," kata May Hu.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), di tengah pandemi Covid-19, industri F&B mampu mencatat pertumbuhan positif di angka 2,95% pada kuartal II-2021 dan memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 6,66%.
Di lain sisi, perkembangan teknologi di Indonesia terbilang cukup tinggi. Mengacu pada data Kepios Singapura, pertumbuhan pengguna internet di Indonesia pada 2019-2020 mencapai 17% atau sekitar 25 juta pengguna dan telah menyentuh angka 175,4 juta pengguna pada Januari 2020.
Melirik fakta di balik jumlah pengguna internet yang tumbuh begitu cepat di Indonesia, industri F&B dan perhotelan (hospitality) dapat meraup peluang untuk melakukan ekspansi bisnis dan menggaet pasar yang lebih luas. Selain itu, pesatnya kemajuan teknologi mendorong dunia bisnis untuk melakukan transformasi digital dalam menjalankan usahanya, tak lain adalah untuk peningkatan profit dan daya saing.
Hal inilah yang mendorong Informa Markets sebagai perusahaan penyedia platform penyelenggara pameran terkemuka di dunia bagi industri, pasar spesialis, dan komunitas untuk berdagang, berinovasi dan tumbuh, untuk meluncurkan Saladplate Indonesia. Sebuah marketplace B2B (business to business) khusus produk F&B dan perhotelan pertama di Indonesia.
Berdasarkan data Informa Markets, sebagai salah satu industri yang dominan di Indonesia, pendapatan dari industri F&B diproyeksikan mencapai USD2,884 juta di tahun 2021. Hal tersebut yang membuat saladplate.com optimis untuk melebarkan sayap dan berekspansi di pasar Indonesia melalui Saladplate Indonesia yang sepenuhnya memiliki basis konten lokal mulai dari bahasa, harga, serta domain web yang digunakan.
Saladplate Indonesia dibentuk dan dikembangkan secara langsung oleh Saladplate internasional. Dalam penyediaan platform dan peluncurannya, Saladplate menggandeng mitra yakni Food Market Hub (FMH), sebuah perusahaan rintisan asal Malaysia yang bergerak di bidang digitalisasi industri F&B.
Senior Manager Digital Marketing & Operations, Digital Business & Advanced Analytics-Asia, May Hu mengatakan, Industri F&B di Asia tenggara khususnya di Indonesia didominasi oleh pebisnis UMKM yang sistem operasionalnya masih terpecah-pecah dan belum terintegrasi. Sehingga Indonesia butuh sebuah platform yang dengan mudah memfasilitasi pebisnis lokal meningkatkan profit dengan mengatur cost lebih agar efisien melalui sistem yang terintegrasi secara digital.
"Hadirnya Saladplate Indonesia diharapkan mampu mendorong digitalisasi dan memangkas proses manual dalam industri F&B dan perhotelan sehingga bisnis yang dijalankan dapat lebih efisien. Pun pebisnis dapat meningkatkan daya saing dan melebarkan pasarnya untuk menciptakan peluang baru untuk terus tumbuh dan berkembang," kata May Hu.
(akr)
tulis komentar anda