September 2021, Pengadaan Barang dan Jasa Hulu Migas Capai Rp37 Triliun
Kamis, 21 Oktober 2021 - 14:04 WIB
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat hingga September 2021 Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sektor hulu migas telah mencapai 58%.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, peran strategis sektor hulu migas tidak hanya sebagai ketahanan energi nasional maupun sumber penerimaan negara. Sektor hulu migas juga memberikan multiplier effect yang mendorong perekonomian nasional melalui pemanfaatan komponen dalam negeri.
Total pengadaan barang dan jasa per hingga September 2021 mencapai USD2,6 miliar atau setara Rp37 triliun dengan komitmen TKDN 58%. Adapun nilai TKDN mencapai USD1,34 miliar.
"Komitmen TKDN hulu migas sudah mencapai 58% dengan nilai kontrak nilai barang dan jasa diperkirakan sekitar Rp39 triliun rupiah. Dengan demikian yang bisa diserap oleh rekan-rekan pengusaha dalam negeri untuk TKDN sekitar Rp23 triliun," ujarnya dalam Forum Kapasitas Nasional 2021, Kamis (21/10/2021).
Dia melanjutkan, capaian TKDN ini telah di atas target yang ditetapkan pemerintah sebesar 50%. "Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh KKKS. Tentu saja realisasi di atas dari target karena kalau di bawah akan kena penalti," ungkapnya.
Dwi menuturkan, dalam upaya untuk meningkatkan peran strategis industri hulu migas maka telah disusun rencana strategis (Renstra) yang bertujuan meningkatkan multiplier effect sektor migas. Pemerintah juga berkomitmen untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030 mendatang.
"Visi 1 juta barel kini telah menjadi visi pemerintah di mana dalam pidato kenegaraan presiden telah menyampaikannya. Kini bagaimana perusahaan dalam negeri berupaya untuk turut mengawal arah kebijakan dan strategis nasional ini," tandasnya.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, peran strategis sektor hulu migas tidak hanya sebagai ketahanan energi nasional maupun sumber penerimaan negara. Sektor hulu migas juga memberikan multiplier effect yang mendorong perekonomian nasional melalui pemanfaatan komponen dalam negeri.
Total pengadaan barang dan jasa per hingga September 2021 mencapai USD2,6 miliar atau setara Rp37 triliun dengan komitmen TKDN 58%. Adapun nilai TKDN mencapai USD1,34 miliar.
"Komitmen TKDN hulu migas sudah mencapai 58% dengan nilai kontrak nilai barang dan jasa diperkirakan sekitar Rp39 triliun rupiah. Dengan demikian yang bisa diserap oleh rekan-rekan pengusaha dalam negeri untuk TKDN sekitar Rp23 triliun," ujarnya dalam Forum Kapasitas Nasional 2021, Kamis (21/10/2021).
Dia melanjutkan, capaian TKDN ini telah di atas target yang ditetapkan pemerintah sebesar 50%. "Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh KKKS. Tentu saja realisasi di atas dari target karena kalau di bawah akan kena penalti," ungkapnya.
Dwi menuturkan, dalam upaya untuk meningkatkan peran strategis industri hulu migas maka telah disusun rencana strategis (Renstra) yang bertujuan meningkatkan multiplier effect sektor migas. Pemerintah juga berkomitmen untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030 mendatang.
"Visi 1 juta barel kini telah menjadi visi pemerintah di mana dalam pidato kenegaraan presiden telah menyampaikannya. Kini bagaimana perusahaan dalam negeri berupaya untuk turut mengawal arah kebijakan dan strategis nasional ini," tandasnya.
(nng)
tulis komentar anda