Dorong Pengembangan EBT, PLN Diminta Gandeng Investor
Jum'at, 22 Oktober 2021 - 17:07 WIB
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mendorong masuknya investor baru dalam pengembangan energi baru dan terbarukan ( EBT ) yang tengah digodok PT PLN (Persero).
Erick mengatakan, investasi baru dalam program EBT perlu didorong. Tujuannya tak semata soal pendanaan, namun mendorong implementasikan eco lifestyle, yakni gagasan yang menegaskan keseimbangan antara pembagunan dan lingkungan hidup.
Di luar proyek Rencana Usaha Penyediaan tenaga Listrik (RUPTL), Erick memandang penerapan eco lifestyle bagi masyarakat perlu dilakukan. Upaya itu pun sudah dirapatkan antara Kementerian BUMN dan manajemen perseroan.
"Karena energi terbarukan perlu new investment. Nah, ini yang saya di rapat terakhir dengan PLN, saya sangat menekankan bagaimana PLN bersama Kementerian BUMN dan tentu kita harus mulai menata ulang terlepas ada RUPTL," ujar Erick, Jumat (22/10/2021).
Kementerian BUMN pun telah menetapkan roadmap PLN hingga 2060 mendatang dimana Peta jalan tersebut mendorong realisasi pengembangan EBT. Dalam skemanya, perseroan harus menyiapkan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 21 gigawatt (GW). Kemudian, 15 tahun berikutnya perusahaan menyediakan 29 GW.
Pemegang saham juga mendorong kerja sama antara PLN dengan independent power producer (IPP) terkait kerja sama kontrak power purchase agreement (PPA) untuk listrik energi baru dan terbarukan.
Untuk mencapai target tersebut, disebutkan bawa PLNharus bertransformasi dan bekerja secara masif. Bila target tersebut berhasil direalisasikan, Erick optimistis Indonesia akan jadi negara dengan daya saing tinggi.
"Itu saya rasa kerjaan yang sangat masif dan di situ pun dengan transformasi PLN juga, kita harus pastikan nilai kompetitif Indonesia sebagai negara produksi," tandasnya.
Erick mengatakan, investasi baru dalam program EBT perlu didorong. Tujuannya tak semata soal pendanaan, namun mendorong implementasikan eco lifestyle, yakni gagasan yang menegaskan keseimbangan antara pembagunan dan lingkungan hidup.
Di luar proyek Rencana Usaha Penyediaan tenaga Listrik (RUPTL), Erick memandang penerapan eco lifestyle bagi masyarakat perlu dilakukan. Upaya itu pun sudah dirapatkan antara Kementerian BUMN dan manajemen perseroan.
"Karena energi terbarukan perlu new investment. Nah, ini yang saya di rapat terakhir dengan PLN, saya sangat menekankan bagaimana PLN bersama Kementerian BUMN dan tentu kita harus mulai menata ulang terlepas ada RUPTL," ujar Erick, Jumat (22/10/2021).
Kementerian BUMN pun telah menetapkan roadmap PLN hingga 2060 mendatang dimana Peta jalan tersebut mendorong realisasi pengembangan EBT. Dalam skemanya, perseroan harus menyiapkan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 21 gigawatt (GW). Kemudian, 15 tahun berikutnya perusahaan menyediakan 29 GW.
Pemegang saham juga mendorong kerja sama antara PLN dengan independent power producer (IPP) terkait kerja sama kontrak power purchase agreement (PPA) untuk listrik energi baru dan terbarukan.
Untuk mencapai target tersebut, disebutkan bawa PLNharus bertransformasi dan bekerja secara masif. Bila target tersebut berhasil direalisasikan, Erick optimistis Indonesia akan jadi negara dengan daya saing tinggi.
"Itu saya rasa kerjaan yang sangat masif dan di situ pun dengan transformasi PLN juga, kita harus pastikan nilai kompetitif Indonesia sebagai negara produksi," tandasnya.
(fai)
tulis komentar anda