OJK: Kepercayaan Investor di Pasar Modal Meningkat
Rabu, 03 Juni 2020 - 22:44 WIB
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan kepercayaan investor di pasar modal Indonesia sudah mulai meningkat. Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan hal ini ditunjukkan dengan geliat pasar modal dalam negeri.
"Kita telah melakukan skenario yang mana sentimen positif sudah muncul. Karena kita lihat pasar saham saat ini sudah 4.900 walaupun sekarang masih fluktuatif," ujar Ketua OJK Wimboh Santoso di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Dia mengakui saat awal pandemi Covid-19, berdampak negatif terhadap pasar modal di Indonesia. Namun, hal itu juga terjadi pada pasar modal di seluruh dunia, dimana banyak harga saham turun drastis.
"Indeks saham kita biasanya di angka 6.000 tapi pas ada Covid-19 di bawah 5.000 bahkan menembus 4.000," katanya.
Kendati demikian, kata Wimboh, dampak Covid-19 ini belum memberikan efek yang berat pada sektor rill. Hal ini dikarenakan OJK telah memberikan stimulus untuk sektor rill agar tidak terlalu berdampak.
"(Sektor riil) belum kena tapi pasar modal sudah terjadi sehingga bagaimana yang kita lakukan adalah mengeluarkan kebijakan di pasar modal dengan memperlambat penurunan harga saham termasuk indeks. Selain itu, berbagai kebijakan yang kita lakukan dimana skenario sentimen postif sudah muncul," katanya.
"Kita telah melakukan skenario yang mana sentimen positif sudah muncul. Karena kita lihat pasar saham saat ini sudah 4.900 walaupun sekarang masih fluktuatif," ujar Ketua OJK Wimboh Santoso di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Dia mengakui saat awal pandemi Covid-19, berdampak negatif terhadap pasar modal di Indonesia. Namun, hal itu juga terjadi pada pasar modal di seluruh dunia, dimana banyak harga saham turun drastis.
"Indeks saham kita biasanya di angka 6.000 tapi pas ada Covid-19 di bawah 5.000 bahkan menembus 4.000," katanya.
Kendati demikian, kata Wimboh, dampak Covid-19 ini belum memberikan efek yang berat pada sektor rill. Hal ini dikarenakan OJK telah memberikan stimulus untuk sektor rill agar tidak terlalu berdampak.
"(Sektor riil) belum kena tapi pasar modal sudah terjadi sehingga bagaimana yang kita lakukan adalah mengeluarkan kebijakan di pasar modal dengan memperlambat penurunan harga saham termasuk indeks. Selain itu, berbagai kebijakan yang kita lakukan dimana skenario sentimen postif sudah muncul," katanya.
(bon)
tulis komentar anda