Intip Deretan Saham yang Paling Terdampak Akibat Krisis Energi

Rabu, 27 Oktober 2021 - 13:32 WIB
Daftar saham-saham di sektor tambang yang paling terdampak akibat krisis energi. FOTO/SINDOnews
JAKARTA - Sejumlah negara di dunia mengalami krisis energi akibat melonjaknya harga batu bara. Krisis listrik tersebut juga memengaruhi naik dan turunnya saham-saham di sektor energi.

Terdapat banyak daftar saham sektor energi di Indonesia. Saham-saham energi tersebut mulai mengalami kenaikan dan penurunan sejak 12 Oktober 2021 lalu. Melansir dari berbagai sumber Rabu (27/10/2021), berikut daftar saham-saham sektor tambang yang paling terdampak akibat krisis energi dunia:



PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

PT Adaro Energy Tbk merupakan pertambangan unggul dan juga produsen batubara terbesar kedua di Indonesia. Pertambangan besar dan tunggal di Indonesia yang terletak di Kalimantan Selatan dioperasikan oleh perusahaan ini. Nilai saham perusahaan ini, turun 1,57% ke posisi Rp1.885 per saham pada 12 Oktober lalu. Namun, meskipun mengalami penurunan signifikan, secara akumulatif saham perusahaan ini terus bergerak melesat hingga 50% dan 74% sejak akhir Agustus lalu.



PT Harum Energy Tbk (HRUM)

Sejak 1955, PT Harum Energy Tbk menjadi induk perusahaan dengan portofolio usaha di bidang pertambangan batu bara dan kegiatan logistic. Lokasi utama perusahaan adalah di Kalimantan Timur, Indonesia. Saham perusahaan ini melemah 0.61% ke posisi Rp8.200 per saham akibat krisis energi dunia. Namun setelah itu, HRUM mengalami kenaikan kembali sebesar 1,22% ke Rp8.300 per saham. Saham ini telah naik 63,33% dalam sebulan terakhir. Secara year to date, saham HRUM telah naik 174,33%.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Perusahaan milik Grup Bakrie ini bergerak positif meskipun sering mengalami naik turun. Pada sesi pertama, PTBA minus 1,73%. Namun, pada 14 Oktober 2021 lalu, saham ini sempat mengalami peningkatan hingga 2,3% menjadi Rp89 per saham. Dalam tiga bulan terakhir, sama PTBA telah menunjukkan penguatan. BUMI telah mengalami peningkatan hingga lebih dari 70% sejak Agustus 2021 lalu.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More