Konsumsi Listrik Tumbuh 4,90%, PLN Catatkan Kenaikan 446.757 Pelanggan
Senin, 01 November 2021 - 14:29 WIB
JAKARTA - PLN mencatatkan pertumbuhan jumlah pelanggan subsidi dan non subsidi sepanjang Januari - September 2021 lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, khusus untuk pelanggan non subsidi, PLN mencatat adanya pertumbuhan sebesar 446.757 pelanggan pada periode September 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun dasar penetapan pelanggan Subsidi dan non subsidi merujuk Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Tarif Tenaga Listrik yang disediakan PLN.
Dalam beleid tersebut dijelaskan, PLN mempunyai 38 golongan tarif, sebanyak 25 golongan tarif merupakan tarif bersubsidi dengan jumlah pelanggan 37,97 juta atau 46,75% dari total pelanggan yang ada. Di sisi lain, 13 golongan tarif lainnya merupakan golongan non subsidi yang dikompensasi dengan jumlah pelanggan 43,26 juta atau sebesar 53,25% dari total pelanggan.
"Adapun Pelanggan Rumah Tangga Non Subsidi periode September 2021 naik 514.432 pelanggan dibandingkan dengan 2020," ujar dia dikutip melalui keterangan resmi, Senin (1/11/2021).
Tidak hanya pertumbuhan pelanggan, peningkatan konsumsi energi listrik juga terjadi di segmen pelanggan non subsidi sebesar 4,90% sepanjang Januari - September 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau meningkat menjadi 140.939 GWh.
PLN mencatat penyaluran kompensasi, stimulus, subsidi listrik dari pemerintah mencapai Rp63,18 triliun hingga kuartal III/2021. Realisasi program stimulus per September 2021 tercatat Rp9,42 triliun yang telah disalurkan kepada 31,94 juta pelanggan. Selain stimulus listrik, PLN juga menyalurkan subsidi listrik. Tercatat, realisasi subsidi telah mencapai Rp37,39 triliun sampai dengan September 2021 atau mencapai 69,8% terhadap pagu APBN 2021.
Adapun realisasi kompensasi sebesar Rp16,18 triliun per September 2021. Segmen industri merupakan segmen tertinggi dalam penerimaan kompensasi senilai Rp8,16 triliun atau 50,43%, dilanjutkan dengan Segmen Rumah Tangga sebesar Rp5,18 triliun atau 32,01%, dan posisi ketiga adalah segmen bisnis sebesar Rp2,39 triliun atau 14,77%. "Realisasi program stimulus Covid-19 pada 2020 - 2021 tercatat Rp 22,58 triliun yang disalurkan ke 33,04 juta pelanggan," kata Bob.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, khusus untuk pelanggan non subsidi, PLN mencatat adanya pertumbuhan sebesar 446.757 pelanggan pada periode September 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun dasar penetapan pelanggan Subsidi dan non subsidi merujuk Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Tarif Tenaga Listrik yang disediakan PLN.
Dalam beleid tersebut dijelaskan, PLN mempunyai 38 golongan tarif, sebanyak 25 golongan tarif merupakan tarif bersubsidi dengan jumlah pelanggan 37,97 juta atau 46,75% dari total pelanggan yang ada. Di sisi lain, 13 golongan tarif lainnya merupakan golongan non subsidi yang dikompensasi dengan jumlah pelanggan 43,26 juta atau sebesar 53,25% dari total pelanggan.
"Adapun Pelanggan Rumah Tangga Non Subsidi periode September 2021 naik 514.432 pelanggan dibandingkan dengan 2020," ujar dia dikutip melalui keterangan resmi, Senin (1/11/2021).
Tidak hanya pertumbuhan pelanggan, peningkatan konsumsi energi listrik juga terjadi di segmen pelanggan non subsidi sebesar 4,90% sepanjang Januari - September 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau meningkat menjadi 140.939 GWh.
PLN mencatat penyaluran kompensasi, stimulus, subsidi listrik dari pemerintah mencapai Rp63,18 triliun hingga kuartal III/2021. Realisasi program stimulus per September 2021 tercatat Rp9,42 triliun yang telah disalurkan kepada 31,94 juta pelanggan. Selain stimulus listrik, PLN juga menyalurkan subsidi listrik. Tercatat, realisasi subsidi telah mencapai Rp37,39 triliun sampai dengan September 2021 atau mencapai 69,8% terhadap pagu APBN 2021.
Adapun realisasi kompensasi sebesar Rp16,18 triliun per September 2021. Segmen industri merupakan segmen tertinggi dalam penerimaan kompensasi senilai Rp8,16 triliun atau 50,43%, dilanjutkan dengan Segmen Rumah Tangga sebesar Rp5,18 triliun atau 32,01%, dan posisi ketiga adalah segmen bisnis sebesar Rp2,39 triliun atau 14,77%. "Realisasi program stimulus Covid-19 pada 2020 - 2021 tercatat Rp 22,58 triliun yang disalurkan ke 33,04 juta pelanggan," kata Bob.
(nng)
tulis komentar anda