Miris! Pemerintah Impor Kapal di Saat Usaha Galangan Lokal Sepi Proyek
Senin, 01 November 2021 - 22:49 WIB
JAKARTA - Ikatan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) mengirim surat kepada pemerintah terkait pembuatan kapal-kapal milik pemerintah di luar negeri.
Ketua Umum Iperindo Eddy Kurniawan Logam mengatakan, di saat banyak usaha galangan kapal tutup karena sepinya proyek pembuatan kapal di dalam negeri, pemerintah justru lebih tertarik memesan kapal di luar negeri.
“Kami bahkan sudah mengirim surat kepada pemerintah supaya memperhatikan kondisi galangan kapal di dalam negeri,” ucapnya pada konpers virtual Virtual Expo Maritime di Jakarta, Senin (1/11/2021).
Eddy Logam menyebutkan, pesanan kapal yang dilakukan pemerintah dari luar negeri diimpor utuh. Artinya, banyak devisa yang terbuang, sementara di dalam negeri Iperindo mengaku mampu membuat jenis kapal ukuran tertentu dengan kualitas yang bersaing.
“Kami bahkan mampu dan berani untuk membangun kapal dalam negeri, minimal ada kandungan lokal 35% hingga 40% dan kita gambarkan secara detail kapasitas galangan. Itu akan sangat memberi nilai tambah,” ujarnya.
Tak hanya itu, Eddy mengatakan Iperindo pada dasarnya telah mendukung langkah dan komitmen dari pemerintah untuk saling bersinergi satu sama lain, khsususnya dalam bidang industri galangan.
“Sebetulnya harus ada komitmen yang jelas bahwa kementerian harus berpihak pada galangan dalam negeri. Kembali saya tekankan, kami tidak memaksakan kehendak sesuatu yang tidak mampu kami bangun, dan kami akan susun roadmap,” ungkapnya.
Semenjak pihak pemerintah disurati, pihak Iperindo mengaku masih akan terus melakukan berbagai usaha hingga lobi agar mendapatkan perhatian dari kementerian terkait dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di industri galangan.
Seperti diketahui Kementerian Kementerian Kelautan dan Perikanan tertarik mendatangkan kapal listrik untuk perikanan dapam rangka mendukung prinsip ekonomi biru. Hal tersebut disampaikan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono usai berkunjung ke salah satu perusahaan galangan tertua di Denmark, Odense Maritime Technology.
Ketua Umum Iperindo Eddy Kurniawan Logam mengatakan, di saat banyak usaha galangan kapal tutup karena sepinya proyek pembuatan kapal di dalam negeri, pemerintah justru lebih tertarik memesan kapal di luar negeri.
“Kami bahkan sudah mengirim surat kepada pemerintah supaya memperhatikan kondisi galangan kapal di dalam negeri,” ucapnya pada konpers virtual Virtual Expo Maritime di Jakarta, Senin (1/11/2021).
Eddy Logam menyebutkan, pesanan kapal yang dilakukan pemerintah dari luar negeri diimpor utuh. Artinya, banyak devisa yang terbuang, sementara di dalam negeri Iperindo mengaku mampu membuat jenis kapal ukuran tertentu dengan kualitas yang bersaing.
“Kami bahkan mampu dan berani untuk membangun kapal dalam negeri, minimal ada kandungan lokal 35% hingga 40% dan kita gambarkan secara detail kapasitas galangan. Itu akan sangat memberi nilai tambah,” ujarnya.
Tak hanya itu, Eddy mengatakan Iperindo pada dasarnya telah mendukung langkah dan komitmen dari pemerintah untuk saling bersinergi satu sama lain, khsususnya dalam bidang industri galangan.
“Sebetulnya harus ada komitmen yang jelas bahwa kementerian harus berpihak pada galangan dalam negeri. Kembali saya tekankan, kami tidak memaksakan kehendak sesuatu yang tidak mampu kami bangun, dan kami akan susun roadmap,” ungkapnya.
Semenjak pihak pemerintah disurati, pihak Iperindo mengaku masih akan terus melakukan berbagai usaha hingga lobi agar mendapatkan perhatian dari kementerian terkait dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di industri galangan.
Baca Juga
Seperti diketahui Kementerian Kementerian Kelautan dan Perikanan tertarik mendatangkan kapal listrik untuk perikanan dapam rangka mendukung prinsip ekonomi biru. Hal tersebut disampaikan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono usai berkunjung ke salah satu perusahaan galangan tertua di Denmark, Odense Maritime Technology.
(uka)
tulis komentar anda