Luhut Tegaskan Tak Pernah Ambil Untung dari Bisnis PT GSI
Rabu, 03 November 2021 - 18:15 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa dirinya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia atau GSI.
Juru Bicara Menko Luhut, Jodi Mahardi menegaskan partisipasi Luhut yang diberikan melalui Toba Bumi Energi merupakan wujud bantuan yang diinisiasi untuk membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas yang besar.
“Kenapa bukan menggunakan nama yayasan? Karena memang bantuan yang tersedia adanya dari perusahaan. Dan memang tidak ada yang kita sembunyikan di situ. Hingga saat ini pun tidak ada pembagian keuntungan baik dalam bentuk dividen maupun dalam bentuk lain kepada pemegang sahamnya,” terang Jodi secara tertulis, Rabu (3/11/2021).
Dia menegaskan tujuan dari GSI bukan untuk mencari profit bagi para pemegang saham. Sesuai namanya, Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial, sehingga tidak sepenuhnya bisa diberikan secara gratis.
“Keuntungan GSI justru banyak digunakan untuk memberikan tes swab gratis kepada masyarakat yang kurang mampu dan petugas kesehatan di garda terdepan, termasuk di wisma atlet,” tambahnya.
Menurut dia, Menko Luhut selama ini juga selalu mendorong agar harga tes PCR bisa diturunkan sehingga menjadi semakin terjangkau untuk masyarakat. “Partisipasi dari Pak Luhut di GSI ini adalah bagian dari upaya yang bisa dilakukan untuk membantu penanganan pandemi pada masa-masa awal dulu, selain juga berbagai donasi pemberian alat-alat tes PCR dan reagen yang diberikan kepada fakultas kedokteran di beberapa kampus,” bebernya.
Jodi menambahkan, Menko Luhut selama ini memang kerap memberikan bantuan untuk berbagai kepentingan pengembangan Sumber Daya Manusia serta penelitian dan pengembangan di berbagai bidang.
“Pak Luhut tidak pernah mau membuka hal-hal yang sifatnya sumbangan seperti ini tapi silahkan saja dicek. Ini terpaksa kami buka supaya bisa menjadi pelajaran, karena kita tidak ingin ke depan ketika ada orang-orang di negeri ini yang berniat tulus untuk membantu jadi berpikir dua kali karena takut mendapat tuduhan macam-macam seperti ini,” pungkasnya.
Juru Bicara Menko Luhut, Jodi Mahardi menegaskan partisipasi Luhut yang diberikan melalui Toba Bumi Energi merupakan wujud bantuan yang diinisiasi untuk membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas yang besar.
“Kenapa bukan menggunakan nama yayasan? Karena memang bantuan yang tersedia adanya dari perusahaan. Dan memang tidak ada yang kita sembunyikan di situ. Hingga saat ini pun tidak ada pembagian keuntungan baik dalam bentuk dividen maupun dalam bentuk lain kepada pemegang sahamnya,” terang Jodi secara tertulis, Rabu (3/11/2021).
Dia menegaskan tujuan dari GSI bukan untuk mencari profit bagi para pemegang saham. Sesuai namanya, Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial, sehingga tidak sepenuhnya bisa diberikan secara gratis.
“Keuntungan GSI justru banyak digunakan untuk memberikan tes swab gratis kepada masyarakat yang kurang mampu dan petugas kesehatan di garda terdepan, termasuk di wisma atlet,” tambahnya.
Menurut dia, Menko Luhut selama ini juga selalu mendorong agar harga tes PCR bisa diturunkan sehingga menjadi semakin terjangkau untuk masyarakat. “Partisipasi dari Pak Luhut di GSI ini adalah bagian dari upaya yang bisa dilakukan untuk membantu penanganan pandemi pada masa-masa awal dulu, selain juga berbagai donasi pemberian alat-alat tes PCR dan reagen yang diberikan kepada fakultas kedokteran di beberapa kampus,” bebernya.
Jodi menambahkan, Menko Luhut selama ini memang kerap memberikan bantuan untuk berbagai kepentingan pengembangan Sumber Daya Manusia serta penelitian dan pengembangan di berbagai bidang.
“Pak Luhut tidak pernah mau membuka hal-hal yang sifatnya sumbangan seperti ini tapi silahkan saja dicek. Ini terpaksa kami buka supaya bisa menjadi pelajaran, karena kita tidak ingin ke depan ketika ada orang-orang di negeri ini yang berniat tulus untuk membantu jadi berpikir dua kali karena takut mendapat tuduhan macam-macam seperti ini,” pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda