Pabrik Kelapa Sawit Luwu Komitmen Berdayakan Tenaga Kerja Lokal

Rabu, 10 November 2021 - 17:02 WIB
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Luwu yang terus berupaya memberdayakan tenaga kerja lokal, untuk mendorong perekonomian. Foto: Istimewa
MAKASSAR - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV, berkomitmen untuk menjadi pahlawan perkebunan yang bisa berkontribusi positif terhadap perekonomian. Salah satunya melalui unit bisnisnya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Luwu yang terus berupaya memberdayakan tenaga kerja lokal.

Manajer PKS Luwu, Wardi Samad, mengatakan pihaknya mengoptimalkan sumber daya lokal, baik dari Kabupaten maupun Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), salah satunya melalui realisasi program replanting.

"Alhamdulillah PKS Luwu tetap mengupayakan replanting atau peremajaan On Farm/Tanaman Tua (umur di atas 25 tahun) agar setiap areal HGU (Gak Guna Usaha) kembali produktif. Selain itu, juga melakukan perbaikan dan peremajaan Off Farm/Peralatan Pabrik dan Alat Berat/Alsintan, dan lain-lain, yang tentunya membutuhkan modal yang tidak sedikit," harapnya, Rabu (10/11/2021).





Menurut Wardi, penyerapan tenaga kerja menjadi hal sangat penting. Tidak heran, lebih dari 95 persen atau sekitar 500 orang tenaga kerja tetap PKS Luwu meupakan tenaga kerja lokal, yaitu dari Kabupaten Luwu Timur dan Luwu Utara. Belum lagi tenaga borongan sekitar 500 orang yang bekerja di 13 Afdeling PKS Luwu.

"PKS Luwu memberikan kontribusi perputaran ekonomi terbesar di Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu Utara dibandingkan PKS swasta lainnya yang memang tenaga kerjanya hanya sekitar 150 orang karena mayoritas hanya memiliki pabrik tanpa kebun," ujar Wardi.

PKS Luwu dinilai sebagai unit usaha komoditas kelapa sawit yang sangat potensial. Tak hanya mampu memberikan pendapatan yang lebih tinggi dalam proses produksinya, tapi juga mampu menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Terbukti keberadaan PKS Luwu menjadi pionir dan menginspirasi tumbuhnya perkebunan sawit serta pendirian PKS baru di Kawasan Timur Indonesia khususnya di Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu Utara, juga di Provinsi Sulawesi Barat (Mamuju) " ungkapnya.

Wardi Samad menyebutkan, kesinambungan kebun petani atau kebun plasma di Sulawesi Sulsel sekitar 30.000 hektare. Namun, sebagian petani masih menanam bibit yang kurang baik berjenis Dura.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More