Bos Krakatau Steel Silmy Karim Kembali Borong Saham KRAS, Buat Apa?
Jum'at, 12 November 2021 - 15:15 WIB
Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan dari USD 26,56 juta menjadi USD30,39 juta hingga kuartal III 2021. Beban umum dan administrasi naik dari USD62,01 juta hingga kuartal III 2020 menjadi USD76,87 juta hingga kuartal III 2021. Beban operasi lainnya naik menjadi USD18,48 juta hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD5,34 juta.
Sementara itu, laba operasi tumbuh 21,27 persen menjadi USD88,13 juta hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD72,67 juta. Perseroan mencatat laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar USD84,95 juta hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi USD41,37 juta.
Baca Juga: Terungkap! Ini Dia Pelapor Kasus Korupsi Krakatau Steel ke KPK
Pendapatan keuangan naik menjadi USD3,59 juta hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD1,78 juta. Dengan demikian, Krakatau Steel mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD59,724 juta atau setara Rp847,66 miliar.
Kondisi tersebut berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi USD27,396 juta atau setara Rp388,8 miliar. Laba per saham dilusi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi USD0,0031 hingga September 2021.
Sementara itu, laba operasi tumbuh 21,27 persen menjadi USD88,13 juta hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD72,67 juta. Perseroan mencatat laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar USD84,95 juta hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi USD41,37 juta.
Baca Juga: Terungkap! Ini Dia Pelapor Kasus Korupsi Krakatau Steel ke KPK
Pendapatan keuangan naik menjadi USD3,59 juta hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD1,78 juta. Dengan demikian, Krakatau Steel mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD59,724 juta atau setara Rp847,66 miliar.
Kondisi tersebut berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi USD27,396 juta atau setara Rp388,8 miliar. Laba per saham dilusi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi USD0,0031 hingga September 2021.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda