118 Ton Besi Digondol Maling, Konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jalan Terus
Jum'at, 12 November 2021 - 22:02 WIB
JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) memastikan pekerjaan kontruksi utama jalur Jakarta-Bandung terus berjalan meski terjadi aksi pencurian sebanyak 118 ton besi pada akhir Oktober lalu.
Sekretaris Perusahaan PT KCIC Mirza Soraya mengatakan, proses pengerjaan tetap berjalan tanpa hambatan berarti. Pihaknya memobilisasi sumber daya untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan secara berkala terhadap material dan peralatan bantu termasuk review dan monitoring secara intensif.
“Dari sisi pengamanan proyek juga kami tingkatkan, terutama di titik-titik rawan sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi,” ujarnya di Jakarta, Jumat (12/11/2021).
Dia menambahkan, kejadian pencurian bukan pada kontruksi utama atau besi tulangan. “Yang dicuri itu keperluan temporary support seperti H-beam dan scaffolding,” ungkapnya.
Pada Oktober 2021, KCIC menyatakan fokus mempercepat ketertinggalan progres proyek akibat dampak Covid-19. “Fokus kami saat ini adalah melakukan percepatan pembangunan agar target operasional pada akhir 2022 bisa terwujud,” ungkap Mirza.
Hingga pekan keempat September 2021 total progres proyek ini sudah mencapai presentase 79,3% meliputi tiga tahap pengerjaan yakni Jembatan (80%), tunnel atau terowongan (95%) serta pengerjaan subgrade (72%).
Rencananya, Proyek Kereta cepat Jakarta-Bandung akan menggunakan teknologi EMU CR400AF, sehingga memiliki kecepatan maksimum hingga 400 km/jam secara desain. Namun, dalam operasi kedepannya, hanya akan dijalankan pada kecepatan maksimum 350 km/jam.
Sekretaris Perusahaan PT KCIC Mirza Soraya mengatakan, proses pengerjaan tetap berjalan tanpa hambatan berarti. Pihaknya memobilisasi sumber daya untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan secara berkala terhadap material dan peralatan bantu termasuk review dan monitoring secara intensif.
“Dari sisi pengamanan proyek juga kami tingkatkan, terutama di titik-titik rawan sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi,” ujarnya di Jakarta, Jumat (12/11/2021).
Dia menambahkan, kejadian pencurian bukan pada kontruksi utama atau besi tulangan. “Yang dicuri itu keperluan temporary support seperti H-beam dan scaffolding,” ungkapnya.
Pada Oktober 2021, KCIC menyatakan fokus mempercepat ketertinggalan progres proyek akibat dampak Covid-19. “Fokus kami saat ini adalah melakukan percepatan pembangunan agar target operasional pada akhir 2022 bisa terwujud,” ungkap Mirza.
Hingga pekan keempat September 2021 total progres proyek ini sudah mencapai presentase 79,3% meliputi tiga tahap pengerjaan yakni Jembatan (80%), tunnel atau terowongan (95%) serta pengerjaan subgrade (72%).
Rencananya, Proyek Kereta cepat Jakarta-Bandung akan menggunakan teknologi EMU CR400AF, sehingga memiliki kecepatan maksimum hingga 400 km/jam secara desain. Namun, dalam operasi kedepannya, hanya akan dijalankan pada kecepatan maksimum 350 km/jam.
(ind)
tulis komentar anda